Korban Covid-19 Makin Banyak, Penggali Makam TPU Bambu Apus Ditambah

Petugas penggali makam di TPU Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, diperbanyak lantaran korban meninggal akibat terpapar virus Corona atau Covid-19 terus bertambah.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 29 Jan 2021, 11:17 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2021, 11:17 WIB
DKI Siapkan 6 Lokasi Baru untuk Pemakaman Jenazah Covid-19
Antrean mobil ambulans terlihat saat proses pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 di TPU Bambu Apus, Jakarta, Kamis (28/1/2021). Pemprov DKI menyiapkan 6 lokasi baru untuk pemakaman jenazah pasien Covid-19 dengan total kapasitas 17.900 petak makam. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Petugas penggali makam di TPU Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, diperbanyak lantaran korban meninggal akibat terpapar virus Corona atau Covid-19 terus bertambah.

Pengawas Pelaksana Khusus Pemakaman Covid-19 TPU Bambu Apus, Muhaimin menyampaikan, kini petugas penggali makam mencapai 30 sampai 35 orang per hari, dari yang sebelumnya sekitar 16 orang. Petugas diambil dari TPU Pondok Ranggon yang memang sudah terbiasa menangani jenazah Covid-19.

"Jenazah Covid sangat tinggi karena angka kematian di DKI juga sedang tinggi. Jenazah yang masuk ke TPU Bambu Apus ini bukan hanya dari rumah sakit di Jakarta namun juga dari wilayah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cikarang hingga Serang dan Banten ikut dimakamkan di TPU Bambu Apus. Sehingga setiap harinya terus bertambah," tutur Muhaimin lewat keterangannya, Jumat (29/1/2021).

Muhaimin menyebut, jenazah dari luar DKI yang dimakamkan di lokasi tersebut merupakan warga Jakarta yang menjalani perawatan Covid-19 di daerah. Tercatat sejak Kamis 21 Januari hingga Kamis 28 Januari, jumlah jenazah Covid-19 yang dimakamkan mencapai 306 jenazah.

Sejauh ini, jumlah lubang yang digali seringkali tidak sesuai dengan jenazah yang datang. Petugas pun harus bekerja lebih keras menggali makam tambahan demi mempercepat proses pemakaman. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Sulitnya Menggali Makam

"Kendalanya kontur tanahnya bercampur bebatuan sehingga menyulitkan tenaga PJLP untuk proses penggalian secara manual. Jika seharusnya satu lubang butuh waktu 1 jam untuk penggalian, karena lahannya banyak batu maka waktunya bisa bertambah antara 30 menit sampai dua jam per lubanngnya,” jelas dia.

Selain itu, petugas TPU Bambu Apus pun memutar otak agar area pemakaman memiliki daya tampung yang cukup. Salah satunya dengan penghematan ukuran lubang sehingga dapat menambah jumlah petak makam.

"Karena ada penghematan petak makam maka dapat menambah jumlahnya sekitar 1.500 petak makam. Sehingga diperkirakan jumlah petak makam yang bisa disiapkan di lahan tersebut sekitar 850 hingga 900 lubang,' Muhaimin menandaskan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya