Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyampaikan bahwa guru yang tergabung dalam Program Guru Penggerak memiliki kesempatan untuk menjadi kepala sekolah. Bahkan ke depannya, kata Nadiem program ini bakal menjadi syarat untuk mengecap posisi sebagai kepala sekolah.
Guru Penggerak merupakan program yang dirancang untuk memberikan pembekalan kompetensi kepada para guru mulai dari jenjang TK/PAUD hingga SMA, guna menyiapkan pemimpin pembelajaran masa depan.
"Ke depan, kalau mau punya karier sebagai kepala sekolah, tentu harus melewati program Guru Penggerak, karena ini bukan cuma program penguatan, tapi juga kepemimpinan," terang Nadiem dalam keterangan tulis dikutip pada Minggu (14/2/2021).
Advertisement
Nadiem berharap dengan mengikuti Program Guru Penggerak, para guru dapat mengubah pola pikir untuk selalu mengutamakan siswa dalam proses pembelajaran. Pasalnya menurut dia, ada yang salah dalam proses pembelajaran di sistem pendidikan Indonesia saat ini.
Â
Â
Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Angkatan Pertama 2.800 Guru
"Sebenarnya, melalui Program Guru Penggerak Kemendikbud bukannya mau mengajari menjadi guru. Semua guru yang baik tahu bahwa ada yang tidak beres dengan cara kita mengajar. Prosesnya ada yang salah. Padahal insting guru itu sudah benar. Jadi tugas Kemendikbud adalah memerdekakan insting itu," ujar dia.
Untuk angkatan pertama, Program Guru Penggerak dibatasi hanya untuk 2.800 orang. Nadiem memastikan selanjutnya kuota Program Guru Penggerak akan ditambah, seiring dengan tingginya minat para guru.
Â
Advertisement