Jubir Pastikan Ma'ruf Amin dalam Kondisi Sehat Usai Terima Vaksin Covid-19

Wapres Ma'ruf Amin yang berusia 77 tahun bersama istrinya, Wury Estu Handayani telah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama, Rabu (17/2/2021).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 17 Feb 2021, 11:18 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2021, 11:05 WIB
Wapres Ma'ruf Amin menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama pada Rabu (17/2/2021)
Wapres Ma'ruf Amin menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama pada Rabu (17/2/2021). (Foto: Setwapres)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin bersama istrinya, Wury Estu Handayani telah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama, Rabu (17/2/2021). Usai divaksin Covid-19, Ma'ruf Amin dipastikan dalam kondisi sehat.

"Alhamdulillah semua sehat (usai divaksin)," ucap Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi kepada wartawan, Rabu.

Penyuntikan vaksin kepada Ma'ruf Amin dilakukan di pendopo kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2 Jakarta Pusat. Adapun vaksinasi menggunakan vaksin produksi perusahaan China, Sinovac.

Vaksin CoronaVac produksi Sinovac membutuhkan dua kali penyuntikan masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari. Dengan begitu, Ma'ruf Amin dan istrinya akan kembali disuntik vaksin dosis kedua pada 14 hari ke depan.

"Iya (akan disuntik dosis kedua). Tadi juga didampingi oleh Menteri Kesehatan," kata Masduki.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menerima vaksin Covid-19 asal Sinovac di Istana Kepresidenan Jakarta pada 13 Januari 2021. Sedangkan vaksin dosis kedua diterima Jokowi pada 27 Januari 2021.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Vaksin untuk Lansia

Wapres Ma'ruf Amin menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama pada Rabu (17/2/2021).
Wapres Ma'ruf Amin menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama pada Rabu (17/2/2021). (Foto: Setwapres)

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), mengeluarkan persetujuan penggunaan emergency use of authorization (EUA) vaksin CoronaVac untuk usia di atas 60 tahun. Menurut Kepala BPOM Penny Lukito, kebijakan tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan banyaknya korban meninggal terinfeksi virus corona pada kelompok usia tersebut.

"Angka kematian akibat Covid-19 ini menunjukkan data statistik bahwa kelompok usia lanjut atau lansia menduduki porsi cukup tinggi, yaitu sekitar 47,3%, berdasarkan data terakhir yang kami dapatkan dari KPC-PEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonoi Nasional)," papar Penny saat itu.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, persentase lansia yang terpapar virus Corona di Indonesia sebesar 10 persen, namun total yang meninggal karena Covid-19 mencapai angka 50 persen. Hal tersebut menunjukkan risiko besar bagi para lansia dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Karena berbasis risiko. Kalau tenaga kesehatan risikonya tinggi karena sering dan banyak terekspos virus. Kalau lansia didahulukan karena risikonya tinggi, kalau terkena, kemungkinan fatalnya besar," ungkap Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, pada keterangan persnya secara virtual, Minggu 7 Januari 2021.

Keikutsertaan Wapres Ma'ruf Amin yang telah berusia 77 tahun dalam program vaksinasi ini diharapkan dapat memberikan contoh nyata uji klinis keamanan penggunaan vaksin kepada lansia bagi masyarakat luas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya