Wakil Ketua DPR Yakin Jokowi Telah Kaji Matang Larangan Mudik

Menurut Azis Samsudin, larangan mudik yang diputuskan Presiden Jokowi tersebut guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang masih tinggi di Tanah Air.

oleh Maria Flora diperbarui 17 Apr 2021, 18:58 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2021, 18:58 WIB
Begini Suasana Terminal Kampung Rambutan
Sejumlah calon pemudik bersiap memasuki bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Terminal Kampung Rambutan masih melayani penumpang menjelang pelarangan mudik Lebaran 2020 guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 pada Jumat 24 April mendatang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mendukung keputusan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang melarang warganya mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021 

Menurut dia, langkah Presiden tersebut guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang masih tinggi di Tanah Air.

"Mari ikuti anjuran pemerintah untuk kebaikan kita bersama. Tentunya keputusan larangan mudik telah melalui kajian dan pertimbangan yang matang dari Presiden Jokowi," kata Azis Syamsuddin dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (17/4/2021) dilansir Antara.

Dia menjelaskan pernyataan Presiden tersebut seiring dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan bahwa dunia saat ini sedang mengalami kegentingan Covid-19.

Hal itu dikuatkan dengan adanya sidang komite darurat WHO pada Kamis, 15 April yang diinformasikan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Di mana ditegaskan, kasus Covid-19 mendekati level tertinggi pada 2021.

"Beberapa negara telah mengalami kenaikan signifikan seperti di Brazil, India dan Papua Nugini. Sementara, pemerintah Indonesia perlahan berhasil menurunkan angka penyebaran dan terus angka peningkatan kesembuhan. Jangan sampai kerja keras pemerintah untuk mengakhiri pandemi justru kita abaikan," ujar Azis. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Belajar dari Idul Fitri 2020

Dia menilai masyarakat harus belajar dari pengalaman data libur Idul Fitri pada tahun 2020, yaitu kasus Covid-19 mengalami kenaikan sebanyak 33 persen dan kematian 66 persen.

Menurut politikus Partai Golkar itu, pemerintah dinilai perlu menjaga penurunan kasus pandemi Covid-19 agar tidak kembali meningkat.

"Mari bersama seluruh lapisan masyarakat berikhtiar memutus mata rantai penularan Covid-19, sehingga dapat mewujudkan Indonesia sehat, ekonomi bangkit dan masyarakat sejahtera," katanya. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya