Jokowi: Saya Masih Khawatir Mengenai Mudik Lebaran 2021

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pemerintah daerah untuk mengatur agar tak ada masyarakat yang mudik Lebaran 2021.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 29 Apr 2021, 09:22 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2021, 07:45 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan pernyataan terkait KRI Nanggala-402, Minggu, 25 April 2021 di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pemerintah daerah untuk mengatur agar tak ada masyarakat yang mudik Lebaran 2021. Pasalnya, berdasarkan survei, masih ada 7 persen atau 18,9 juta warga yang bersikeras mudik Lebaran 2021, meski sudah ada larangan.

"Saya betul-betul masih khawatir mengenai mudik di Idul Fitri," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia di Istana Negara Jakarta, sebagaimana dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (29/4/2021).

Dia pun meminta pemerintah daerah untuk terus menyampaikan kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 agar jumlah warga yang berniat ke kampung halaman semakin berkurang. Selain itu, dia juga mengingatkan kepala daerah terus mensosialisasikan protokol kesehatan.

"Yang paling penting kita menekankan sekali lagi disiplin yang ketat terhadap prokes. Kuncinya ada di situ. Kunci ada di situ, disiplinkan masyarakat secara ketat melalu protokol kesehatan," katanya.

Jokowi tak ingin Indonesia mengalami lonjakan kasus Covid-19 seperti yang terjadi di India. Dia menyebut kasus aktif Covid-19 di India menembus 350.000 orang dalam satu hari.

Terlebih, Jokowi menyampaikan bahwa momentum libur panjang selalu membuat kasus Covid-19 di Indonesia melonjak signifikan. Pada libur panjang Hari Raya Idul Fitri 2021, kasus Covid-19 di Tanah Air naik 93 persen.

Kemudian, libur panjang Agustus 2020 membuat kasus virus corona naik signifikan hingga 119 persen. Sementara itu, libur panjang pada Oktober 2020 kasus Covid-19 naik 95 persen.

"(Libur panjang) Tahun baru naik sampai 78 persen. Oleh sebab itu, hati-hati. Hati-hati, libur paskah 2 minggu lalu kurang lebih hampir 2 persen. Hati-hati," ucap Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kasus Terus Menurun

Dia menyebut kasus aktif Covid-19 di Indonesia pernah menembus 15.000 per hari pada Januari 2021 yang salah satunya diakibatkan libur panjang. Saat ini, kasus aktif di Indonesia sudah berhasil ditekan di angka 4.000-6.000 per hari.

Bukan hanya itu, bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 pun sempat mencapai 92 persen. Namun, Jokowi mengatakan saat ini berada di angka 25 persen dan akan terus diupayakan ditekan.

Untuk itulah, pemerintah membuat kebijakan pelarangan mudik Hari Raya Idul Fitri mulai 6-17 Mei 2021. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19.

"Jadi sekali lagi hati-hati dengan mudik lebaran hati-hati, cek. Kendalikan yang mudik itu sangat penting sekali," tutur Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya