Doni Monardo: Jangan Terjadi Fenomena Pingpong Kasus Covid-19 Jawa dan Sumatera

Doni Monardo mengingatkan jangan sampai terjadi fenomena pingpong kasus Covid-19 antara Sumatera dan Jawa melalui arus balik mudik.

oleh Yopi Makdori diperbarui 18 Mei 2021, 20:18 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2021, 16:30 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo
Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo saat acara Rakor Penanganan COVID-19 dan Larangan Mudik di Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Rabu (5/5/2021). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan jangan sampai terjadi fenomena pingpong kasus Covid-19 antara Sumatera dan Jawa melalui arus balik mudik.

"Jangan sampai terjadi fenomenna pingpong," kata Doni dalam keterangannya, Minggu (16/5/2021).

Menurut dia, saat ini situasi Covid-19 di Jawa mulai melandai. Sementara banyak daerah di Sumatera masih berstatus oranye dan merah.

Karena itu, dirinya meminta jangan sampai pengawasan di kedatangan para pemudik dari Sumatera dikendorkan. Agar tidak ada penambahan Covid-19 baru di Jawa.

"Sebab kalau itu yang terjadi, sama saja pingpong. Tidak akan selesai-selesai," ungkap Doni.

Selain fenomena pingpong, dia juga meminta menghindari fenomena pengendalian Covid-19 balon.

"Balon kan kalau ditekan di satu sisi, sisi lain akan menggelembung. Kuncinya ada di disiplin dan kerja sama semua pihak," kata Doni.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Terapkan Protokol Kesehatan

Doni pun beharap, dalam pengawasan arus balik mudik ini, semua pihak harus satu komando.

"Petugasnya bergerak satu komando, pemerintah pusat dan daerah bekerjasama dengan baik, didukung masyarakat yang sadar menerapkan protokol kesehatan," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya