Kasus Covid-19 Meningkat di Jateng, PMI akan Lakukan Penguatan Operasi

Ketua Umum PMI Pusat, Jusuf Kalla atau JK meminta agar anggotanya untuk melakukan penguatan operasi di wilayah Jawa Tengah. Seperti halnya penyemprotan disinfektan.

oleh Ika Defianti diperbarui 10 Jun 2021, 14:31 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2021, 14:31 WIB
Jusuf Kalla
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) meminta partisipasi masyarakat dan pengusaha memerangi COVID-19 yang semakin meninggi di Indonesia, terutama di wilayah DKI Jakarta di sela sela perayaan HUT PMI ke-75 di Markas Pusat PMI, Jakarta, Kamis (17/9/2020). (Tim Komunikasi Jusuf Kalla/JK)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PMI Pusat, Jusuf Kalla atau JK meminta agar anggotanya untuk melakukan penguatan operasi di wilayah Jawa Tengah. Seperti halnya penyemprotan disinfektan.

Sebab pasca Lebaran 2021 adanya lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Tengah secara signifikan hingga 120 persen.

"Dalam rapat koordinasi, para kepala Markas, khususnya yang di Jawa Tengah, sudah kami instruksikan untuk penguatan operasi. Kami juga di Markas Pusat akan menyediakan logistik yang diperlukan," kata JK di Gudang Darurat PMI, Jakarta Selatan, Kamis (10/06/2021.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PMI Sudirman Said menyatakan bila markas PMI akan menyiagakan posko untuk penyekatan mikro dan makro. Lalu PMI akan membagikan perlengkapan perlindungan diri kepada masyarakat.

"Bukan hanya di Jawa Tengah tapi daerah lain juga berpotensi ada kenaikan. Kita harus antisipasi lebih dini lonjakkan itu," ucapnya.

Sebelumnya, selain Kudus, beberapa wilayah di Jawa Tengah mengalami lonjakan kasus COVID-19 yang cukup tinggi. Dalam daftar itu ada Kabupaten Cilacap yang kasus COVID-19-nya melonjak tinggi dalam tiga hari terakhir.

Diduga, lonjakan itu terjadi karena ada perantau yang nekat mudik walau sudah ada larangan. Hal ini salah satunya terlihat di Kecamatan Jeruklegi yang kasus aktifnya mencapai 61 kasus COVID-19.

"Bisa juga dampak lebaran, kan gitu. Orang sebenarnya tidak boleh mudik, tapi nyatanya pada pulang,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Farid Ma’ruf, dikutip dari Liputan6.com pada Kamis (3/6/2021).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Akibat Perantau yang Mudik

Farid mengatakan, berdasarkan keterangan yang diterima dari tenaga kesehatan, penularan COVID-19 disebabkan karena adanya perantau yang mudik. Sebagian perantau itu positif Covid-19 dan menularkan pada anggota keluarga. Setelah menularkan ke keluarga, penularan berlanjut ke tetangga-tetangga sekitar.

“Berdasarkan keterangan dari tenaga kesehatan di Puskesmas, kenapa sih di Jeruklegi itu melonjak? Ternyata di perumahan-perumahan itu lebaran kemarin pada pulang. Dia membawa COVID-19, menularkan pada keluarganya, anaknya juga kena,” kata Farid.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya