Asrama Haji Bekasi Akan Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Wali Kota Bekasi mengatakan, gedung asrama haji akan diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang bergejala ringan hingga pasien yang hanya menunggu pemulihan.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 01 Jul 2021, 14:18 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2021, 14:16 WIB
Pasien Covid-19 Dirawat di Tenda Darurat
Petugas mengevakuasi pasien COVID-19 untuk menjalani perawatan di dalam tenda darurat di RSUD Kota Bekasi, Jumat (25/06/2021). Puluhan pasien covid-19 saat ini dirawat dalam tenda darurat karena keterisian tempat tidur yang penuh akibat lonjakan kasus. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Asrama Haji Bekasi sedang disiapkan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. Upaya ini dilakukan pemerintah daerah agar bisa menampung pasien Covid-19 di Kota Bekasi yang meningkat.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah memberikan lampu hijau terkait hal ini, lantaran melihat jumlah keterisian tempat tidur di RSUD Kota Bekasi yang sudah melebihi kapasitas.

"Kemarin sih pak gubernur sudah menyampaikan, silakan pakai asrama haji," kata Rahmat kepada awak media, Kamis (1/6/2021).

Menurut dia, beberapa gedung asrama haji akan diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang bergejala ringan hingga pasien yang hanya menunggu pemulihan.

"Asrama haji hanya untuk isolasi mandiri dan proses perawatan yang dinyatakan sudah mau masuk ke proses penyembuhan, sebagai bentuk mengurai BOR kita," jelas Wali Kota Bekasi ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Menambah tempat isolasi

Pasien Covid-19 Dirawat di Tenda Darurat
Pasien COVID-19 menjalani perawatan di dalam tenda darurat di RSUD Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/06/2021). Puluhan pasien covid-19 saat ini dirawat dalam tenda darurat karena keterisian tempat tidur yang penuh akibat lonjakan kasus. (merdeka.com/Arie Basuki)

Rahmat mengaku saat ini pihaknya masih berupaya menambah tempat isolasi pasien Covid-19, salah satunya RS Budi Lestari yang sudah memiliki fasilitas kesehatan sendiri. Namun, upaya ini terkendala permasalahan administrasi.

"Saya kira ada sedikit kesulitan berkenaan dengan CAPA risk-nya, itu mesti rumah sakit yang lengkap dokumennya," kata dia.

Rahmat menambahkan, lantaran hal tersebut, biaya sewa rumah sakit sudah pasti akan dibebankan dari APBD Kota Bekasi. Sedangkan keuangan Kota Bekasi sendiri menurutnya sudah sangat menipis karena penanganan Covid-19.

"Tapi kalau kita kerja sama dalam bentuk sewa pakai, Insyaallah bisa. Artinya, kita kan harusnya yang menjadi proses perawatan, terus ada charge di situ oleh kementerian, tidak dibebankan ke kita," tandas dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya