Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah tamu terus berdatangan ke rumah kediaman pilot Pesawat Rimbun Air, Agithia Mirza, di Jalan Komplek AURI Blok C, RT02/O8, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Kamis (16/9/2021).
Sejumlah kerabat dekat dan tetangga berkumpul di halaman rumah. Di depan rumah korban pesawat Rimbun Air yang jatuh itu juga dipasang sebuah tenda. Bendera kuning terpampang di ujung jalan akses menuju kediaman korban.
Sejumlah karangan bunga berisi ucapan berduka juga berderet di halaman depan rumah duka Agithia Mirza.
Advertisement
Putra kedua almarhum Agithia Mirza, Yudhistira menuturkan, almarhum ayahnya sempat kontak dengan ibunya satu jam sebelum menerbangkan pesawat.
"Saat ayah mau terbang itu, sambil pakai baju video call dulu. Itu memang rutin, tiap pagi sebelum berangkat, video call dengan ibu saya itu," tutur Yudhistira.
Setiap menghubungi ibunya, ayahnya selalu titip pesan agar tidak lupa memberi makan ayam dan ikan. Menurutnya, almarhum memang memelihara ikan dan ayam di rumah.
"Bapak saya itu peternak ayam. Jadi setiap kali dia menghubungi ibu saya itu jangan lupa kasih makan ayam sama ikan," ujarnya.Â
Rimbun Air Jatuh
Yudhistira mengatakan jenazah almarhum ayahnya akan tiba di rumah duka Kamis tengah malam. Hal itu berdasarkan informasi yang diterima keluarga.
"Terakhir saya dapat info itu masih terkendala dari Sugapa ke Timika. Jadi untuk pasti atau tidaknya (diberangkatkan) ke sini masih terkendala cuaca," ujarnya.
Pesawat Rimbun Air PK-OTW jatuh di Gunung Wabu, Intan Jaya, Papua, Rabu waktu setempat. Seluruh awak ditemukan meninggal dunia oleh tim SAR.
Salah satunya yakni pilot pesawat, Agithia Mirza. Kini jenazah dalam tahap pemulangan ke kediamannya di Kota Bogor.
Advertisement