5 Kontroversi Sukmawati, Konflik dengan Rizieq Shihab hingga Pindah Agama Hindu

Nama Sukmawati Soekarnoputri kembali menjadi sorotan publik. Kali ini karena dirinya dikabarkan akan menjalani prosesi pindah agama Hindu.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 24 Okt 2021, 18:46 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2021, 06:30 WIB
Sukmawati Soekarnoputri Temui Ketua MUI
Budayawati Sukmawati Soekarnoputri berjalan memasuki kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Kamis (5/4). Kedatangan Sukmawati untuk mengklarifikasi atas puisi kontroversial yang dibacakannya beberapa waktu lalu. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nama Sukmawati Soekarnoputri kembali menjadi sorotan publik. Kali ini karena dirinya dikabarkan akan menjalani prosesi pindah agama Hindu.

Disampaikan Kepala Sukarno Center di Bali Arya Wedakarna, Sukmawati Soekarnoputri akan menjalankan upacara prosesi pindah ke agama Hindu di Kawasan Sukarno Center Heritage di Bale Agung Singaraja, Bali pada Selasa 26 Oktober 2021.

"Iya benar, tanggal 26 Oktober dua hari lagi, di Singaraja," kata Arya saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu 23 Oktober 2021.

Namun rupanya, bukan kali ini saja putri dari presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno atau Bung Karno dan Fatmawati Soekarno menuai kontroversi.

Pada 2017 silam, Sukmawati Soekarnoputri pernah diancam oleh Rizieq Shihab atas kasus pencemaran nama baik.

Menurut Rizieq kala itu, Sukmawati telah mengkriminalisasi tesis ilmiah S2 Rizieq saat berkuliah di University of Malaya.

Tak cukup sampai disitu, pada 2018, ia kembali menyita perhatian karena puisi berjudul Ibu Indonesia.

Berikut sederet kontroversi Sukmawati Soekarnoputri yang dihimpun Liputan6.com:

 

1. Diduga Gunakan Ijazah Palsu

Sukmawati Soekarnoputri Temui Ketua MUI
Budayawati Sukmawati Soekarnoputri berjalan memasuki kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Kamis (5/4). Kedatangan Sukmawati untuk mengadakan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum MUI, Ma'ruf Amin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jauh sebelum 2021 ini, pada 2009 silam, Sukmawati Soekarnoputri diduga menggunakan ijazah palsu saat mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif dari Partai Nasional Indonesia Marhaenisme untuk Pemilihan Umum 2009.

Hal tersebut diketahui setelah KPU dan Badan Pengawas Pemilu mendapat kepastian dari pihak SMA Negeri 3 Setiabudhi Jakarta.

Dari kepala sekolah, diperoleh keterangan bahwa Sukmawati tidak pernah menamatkan sekolah.

Padahal saat mendaftar sebagai caleg, Sukmawati melampirkan ijazah SMAN 3 Jakarta untuk kelulusan 1970.

 

2. Konflik dengan Rizieq Shihab

Mahfud MD Sebut Soekarno Langgar HAM, Sukmawati Keberatan
Sukmawati mempersilakan masyarakat menilai rekam jejak dan sepak terjang Bung Karno.

Pada 2017 silam, Sukmawati Soekarnoputri pernah diancam oleh Rizieq Shihab atas kasus pencemaran nama baik.

Eks pimpinanFront Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab berencana melaporkan balik Sukmawati Soekarnoputri karena dituding mencemarkan nama baik.

Menurut dia, Sukmawati telah mengkriminalisasi tesis ilmiah S2 Rizieq saat berkuliah di University of Malaya.

Menurut Rizieq, Sukmawati Soekarnoputri telah melakukan pencemaran nama baik, sekaligus juga telah melakukan kriminalisasi terhadap tesis ilmiah‎.

Meski begitu, dia tidak memperkarakan kembali apabila Sukmawati segera meminta maaf dan mencabut laporannya. Tetapi jika pada saat itu Sukmawati mengkriminalisasi tesis ilmiah akan dilaporkan balik oleh Rizieq Shihab.

 

3. Puisi Ibu Indonesia

[Bintang] Sukmawati Soekarnoputri
Preskon Permohonan maaf Sukmawati Soekarnoputri terkait puisi Indonesia (Nurwahyunan/bintang.com)

Tak berapa lama tepatnya 2018 silam, puisi berjudul Ibu Indonesia yang dibacakan Sukmawati Soekarnoputri menjadi polemik.

Bait puisi yang dibacakan dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018, digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis 29 Maret 2018 itu menyinggung soal azan dan cadar.

Sukmawati pun sempat dilaporkan ke Bareskrim Polri meski akhirnya polisi menghentikan penyelidikan perkara dugaan penistaan agama saat pembacaan puisi 'Ibu Indonesia' tersebut.

Sebelum itu, Sukmawati telah meminta maaf kepada umat Islam yang tersinggung atas puisinya. Ia meminta maaf lantaran puisinya menuai pro dan kontra.

"Karena karya sastra dari puisi 'Ibu Indonesia' telah memantik kontroversi di berbagai kalangan. Baik pro dan kontra, khususnya kalangan umat Islam. Dengan ini dari lubuk hati yang paling dalam, saya mohon maaf lahir dan batin kepada umat Islam Indonesia, khsususnya bagi yang merasa tersinggung dan berkeberatan dengan puisi 'Ibu Indonesia'," kata Sukmawati sambil meneteskan air mata di Restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 4 April 2018.

Tidak hanya meminta maaf kepada umat islam. Sukmawati juga meminta maaf kepada Anne Avantie dan keluarga terkait puisi tersebut.

Dia pun juga mendatangi Majelis Ulama Indonesia (MUI) di kantor MUI, Jalan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat pada Kamis 5 April 2018.

Ketua MUI kala itu KH Ma'ruf Amin mengaku, Sukmawati sudah meminta maaf dan khusus kepada umat Islam meminta agar dimaafkan. MUI memaklumi perbuatan yang dilakukan Sukmawati. Pada kesempatan itu, Sukmawati juga mencium tangan Ma'ruf.

"Hari ini (Sukmawati) langsung menemui kami dan menyampaikan minta maafnya untuk disampaikan kepada khalayak. Kepada umat Islam khususnya, bahwa memang tidak ada niatan untuk menghina dan menodai ajaran Islam. Karena itu kami bisa memaklumi," ungkap Ma'ruf.

 

4. Tuduhan Penistaan Agama

Sukmawati Soekarnoputri Temui Ketua MUI
Budayawati Sukmawati Soekarnoputri mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Kamis (5/4). Kedatangan Sukmawati untuk mengklarifikasi atas puisi kontroversial yang dibacakannya beberapa waktu lalu. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kemudian, Sukmawati Soekarnoputri dipolisikan atas atas tuduhan penistaan agama. Laporan dilayangkan oleh seorang perempuan bernama Ratih ke Polda Metro Jaya, Jumat 15 November 2019.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membenarkan adanya laporan tersebut.

"Ya benar laporan teregister dengan nomor LP/7393/XI/2019/PMJ Ditreskrimum," kata Argo saat dikonfirmasi, Sabtu 16 November 20219.

Penasihat Hukum Pelapor, Novel Bamukmin mengatakan, dia bersama dua rekannya dari Korlabi mendampingi Ratih membuat laporan di SPKT Polda Metro Jaya.

"Saya dan Arvid Saktyo serta Azam Khan dari advokat Korlabi mendampingi Ibu Ratih sebagai pelapor ke Polda Metro Jaya semalam jam 20.00 WIB sampai jam 22.30 WIB. Yang mana Bu Ratih melaporkan Sukmawati atas dugaan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW yang dibandingkan dengan Sukarno," ucap Novel.

Novel mengatakan, kliennya mempersoalkan ucapan Sukmawati ketika menghadiri diskusi bertemakan bangkitkan nasionalisme, bersama kita tangkal radikalisme dan berantas terorisme.

 

5. Pindah Agama Hindu

Sukmawati Soekarnoputri-KH Ma'ruf Amin
Budayawati Sukmawati Soekarnoputri tersenyum usai pertemuan dengan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin di kantor MUI, Jakarta, Kamis (5/4). Usai pertemuan tersebut MUI telah mendapatkan klarifikasi perihal puisi yang di bacakan Sukmawati. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Putri Presiden Sukarno, Sukmawati Soekarnoputri akan menjalankan upacara prosesi pindah ke agama Hindu di Kawasan Sukarno Center Heritage di Bale Agung Singaraja, Bali, pada Selasa 26 Oktober 2021.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Sukarno Center di Bali, Arya Wedakarna saat dihubungi Liputan6.com, pada Sabtu 23 Oktober 2021.

"Iya benar, tanggal 26 Oktober dua hari lagi, di Singaraja," kata Arya.

Kata dia, tanggal tersebut bertepatan dengan ulang tahun Sukmawati yang ke 70 tahun. Rencananya dalam kegiatan ritual tersebut nantinya akan dihadiri tak lebih dari 50 undangan.

Arya menyatakan Sukmawati memutuskan pindah ke agama Hindu mengikuti agama yang dianut neneknya yakni Nyoman Rai Srimben yang berupa warga asli Kabupaten Buleleng, Bali.

Dia mengatakan Sukmawati telah meminta izin dan restu pindah agama kepada seluruh keluarga besar Sukarno dan ketiga anaknya. Lanjut Arya, pihaknya juga telah melakukan rapat dan koordinasi dengan Sukmawati sebelum penyelenggaraan acara.

"Sudah ada persetujuan dan kata Ibu Sukma dalam rapat sudah tuntas semua persetujuan baik dari putra putri beliau tiga orang. Dari kakak-kakak dan adik beliau seperti Ibu Mega, Pak Guntur, Pak Guruh semua sudah menyampaikan persetujuan dan itu hak dari Ibu Sukmawati," papar dia.

Selain itu, Arya menyatakan pihaknya telah mengirimkan pemberitahuan resmi kepada sejumlah pejabat negara terkait acara tersebut. Sukmawati juga salah satu pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat Pilpres.

"Untuk pejabat negara semuanya sudah sesuai perintah Ibu Sukma kita kirimkan pemberitahuan resmi. Apalagi Ibu Sukmawati teman baik Pak Jokowi dan ketua pemenangan dari PNI dulu. Dan sudah dikirimkan semua ke badan intelijen ke Mabes ke Kapolri, semua sudah dikirimkan," jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya