Polisi Sebut 4 Anggota Sindikat Copet di Ajang WSBK Berasal dari Jakarta

Direskrimum Polda NTB Kombes Pol Hari Brata menjelaskan, tiga dari empat pelaku ini masih ada hubungan keluarga.

oleh Rinaldo diperbarui 23 Nov 2021, 14:18 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2021, 14:17 WIB
FOTO: Hujan Lebat Tunda Race 2 WSBK Mandalika 2021
Penonton kehujanan saat hujan lebat sebelum Race 2 WSBK Mandalika 2021 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (21/11/2021). Balapan dilanjutkan pukul 15.30 WIB atau 16.30 Wita dan hanya digelar 12 lap. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Liputan6.com, Jakarta Aparat kepolisian menangkap empat orang terduga anggota sindikat copet asal Jakarta yang beraksi pada momentum perhelatan balap World Superbike (WSBK) 2021 di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat.

Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto dalam konferensi pers bersama Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Hari Brata di Mataram, Selasa (23/11/2021), mengungkapkan aksi dari sindikat copet ini berhasil terungkap berkat kerja sama pengamanan tim Polri dengan masyarakat.

"Dari giat pengamanan WSBK kemarin, empat pelaku yang terdiri dari satu pria dan tiga wanita ini tertangkap melakukan pencurian handphone milik penonton di tribun tiket hijau tosca," ungkap Artanto.

Aksi mereka yang diduga sudah terencana tersebut dikuatkan dengan temuan barang bukti berupa empat unit telepon genggam, yakni satu unit merek iPhone, dan tiga lainnya bermerek Samsung.

"Mereka mendapatkan barang dalam aksi di hari Minggu," ujarnya seperti dikutip Antara.

Sementara, Direskrimum Polda NTB Kombes Pol Hari Brata menjelaskan, tiga dari empat pelaku ini masih ada hubungan keluarga. Mereka adalah DC (45) yang merupakan suami dari LA (41), bersama anak perempuannya berinisial DA (24).

"Untuk AW (34), perempuan ini merupakan tetangga mereka di Jakarta," ucap Hari.

Kemudian, masing-masing pelaku memiliki peran berbeda. Untuk LA, jelasnya, berperan sebagai pemetik. Dia mengambil handphone korban dari dalam tas.

Kemudian anak perempuannya, DA, berperan sebagai pengalih perhatian korban. Selanjutnya, AW, berperan menerima barang dari hasil eksekusi LA.

"Setelah mendapatkan barang, LA menyerahkan ke DC. Peran dari si bapak membongkar 'handphone' korban, membuang kartu dan membuka kode pengaman," ujarnya.

Pengawasan di Tribun Penonton

Lebih lanjut, Hari mengatakan aksi dari sindikat copet ini terungkap dari giat pengawasan anggota kepolisian di tribun penonton.

"Jadi awalnya salah seorang pelaku tertangkap tangan oleh anggota berpakaian 'preman' yang kita sebar di tribun. Jadi satu dapat di TKP (tribun penonton), lainnya tertangkap di Pelabuhan Lembar," ucap dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya