Jelang Nataru, Epidemiolog Ingatkan Pandemi Belum Usai

Dia mengingatkan situasi bisa memburuk jika masyarakat mengabaikan protokol kesehatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Des 2021, 14:41 WIB
Diterbitkan 16 Des 2021, 11:40 WIB
Libur Nataru, Aturan Terbaru Perjalanan Wajib Vaksin 2 Dosis
Penumpang melintas di aera cek in pesawat terbang di terminal 3, Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Rabu (15/12/2021). Pemerintah mewajibkan pelaku perjalanan jauh harus sudah mendapatkan vaksin Covid-19 2 dosis atau dosis lengkap. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menjelang periode libur Natal dan tahun baru (Nataru), epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum usai. Masyarakat perlu terus mewaspadai penularan virus, apalagi saat ini muncul varian Omicron.

"Terutama terkait dengan apa yang dialami Eropa, Afrika, bahkan beberapa negara Asia, krisis belum selesai. Ini yang harus diwaspadai. Pandemi belum usai," kata Dicky kepada wartawan, Rabu (15/12/2021).

Dia mengingatkan situasi bisa memburuk jika masyarakat mengabaikan protokol kesehatan. Belum dalam fase terkendali yang masuk kategori level satu atau dua Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

"Artinya masih rawan," tutur Dicky.

Dia berpendapat, idealnya masyarakat tidak bepergian keluar kota saat periode libur Nataru, walaupun PPKM Level 3 batal diterapkan di seluruh Indonesia. Menurut dia, pengetatan dan pembatasan mobilitas diperlukan dalam upaya mitigasi.

"Pembatasan dalam artian bahwa kriteria orang bisa ada di satu wilayah di destinasi wisata itu memastikan bahwa itu tidak membawa virus atau kecil kemungkinannya, kriteria ini yang harus diperketat," kata Dicky.

Kemudian, lanjut Dicky, masyarakat yang bepergian harus sudah divaksinasi dosis penuh.

"Tidak ada kasus kontak, tidak bergejala, dan rapid tes antigennya juga negatif ketika dia menggunakan pesawat atau melakukan satu pertemuan atau perjalanan yang cukup jauh," ujarnya.

 

Varian Omicron Pertama

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan kasus COVID-19 varian Omicron pertama di Indonesia. Menurut dia, kasus pertama Omicron terdeteksi pada petugas kebersihan di Wisma Atlet yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

"Saya ingin menginformasikan informasi terbaru. Kemenkes semalam mendeteksi ada seorang pasien N terkonfirmasi Omicron pada 15 Desember 2021," kata Budi dalam konferensi pers Kamis, 16 Desember 2021.

Dengan ditemukannya varian Omicron, Budi mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan untuk sementara tidak liburan ke luar negeri.

"Patuhi protokol kesehatan, patuhi surveilans, lakukan vaksinasi lebih cepat lagi, dan tidak usah ke luar negeri. Mari kita rayakan liburan di dalam negeri," ucapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya