Warga Jawa Barat Diimbau Waspadai Bencana Jelang Puncak Musim Hujan

Eko meminta masyarakat tidak terpancing berita-berita hoaks terkait kebencanaan dan selalu mengikuti arahan dari instansi yang berwenang.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Des 2021, 07:46 WIB
Diterbitkan 26 Des 2021, 07:46 WIB
tanah
Lokasi bencana pergerakan tanah yang terus meluas di Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar). (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM mengimbau masyarakat di Jawa Barat, khususnya di daerah rawan bencana gerakan tanah atau tanah longsor dan banjir bandang untuk mengintensifkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana menjelang puncak musim hujan periode Januari-Maret 2022.

"Pada Jumat (24/12/2021), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa menjelang puncak musim hujan pada Januari-Maret 2022, agar Provinsi Jawa Barat mengintensifkan mitigasi bencana," ujar Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono dikutip dari laman Kementerian ESDM di Jakarta, Sabtu (25/12/2021).

Dari informasi tersebut, Badan Geologi membuat peta potensi gerakan tanah pada Januari 2022 berdasarkan overlay peta zona kerentanan gerakan tanah dari Badan Geologi dan peta prakiraan musim hujan pada Januari 2022 dari BMKG.

"Hasil overlay menunjukkan Jawa Barat mempunyai potensi tinggi terjadi gerakan tanah atau tanah longsor dan banjir bandang," kata Eko.

Oleh karena itu, Badan Geologi mengimbau pemerintah daerah di Provinsi Jabar yang mencakup Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Cirebon, serta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana untuk mengintensifkan kesiapsiagaan dan mitigasi.

"Masyarakat yang tinggal di daerah potensi terjadi gerakan tanah tinggi atau daerah rawan gerakan tanah atau tanah longsor dan banjir bandang, seperti di lembah sungai, bantaran sungai, alur sungai, serta masyarakat yang tinggal di bawah tebing agar meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana tanah longsor, banjir bandang, dan aliran bahan rombakan," jelasnya.

Eko juga meminta masyarakat tidak terpancing berita-berita hoaks terkait kebencanaan dan selalu mengikuti arahan dari instansi yang berwenang, seperti Badan Geologi, BMKG, BNPB, kementerian dan lembaga, serta pemda.

"Untuk provinsi lainnya, yang mempunyai potensi gerakan tanah tinggi dan dapat dilihat pada peta prakiraan potensi gerakan tanah Januari 2022, agar meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi untuk mengantisipasi ancaman bencana," ujarnya.

 

Informasi Resmi Potensi Bencana

Untuk mendapatkan informasi resmi mengenai potensi bencana gerakan tanah atau longsor dan banjir bandang dapat diperoleh melalui aplikasi dan website resmi kementerian dan lembaga yang mempunyai tupoksi kebencanaan seperti Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram pvmbg); InfoBMKG: bmkg.go.id, media sosial BMKG (Facebook, Twitter, dan Instagram bmkg): dan inarisk.bnpb.go.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya