Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah optimistis animo masyarakat dalam program vaksinasi booster Covid-19 ini akan tinggi.
Hal itu tak lepas dari kebijakan pemerintah yang memberikan vaksin booster secara cuma-cuma alias gratis. Ditambah lagi, program tersebut dilakukan saat kasus Covid-19 varian Omicron di dunia, termasuk Indonesia melonjak.
Advertisement
Baca Juga
"Idealnya (animo masyarakat) tinggi ya karena gratis, dan kedua Omicron. Ini kan merupakan bagian dari perkembangan (mutasi virus) setelah Wuhan, Delta, sekarang Omicron, virus baru terus mutasi dan berkembang," kata Trubus saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (12/1/2022).
Trubus menilai, vaksinasi merupakan salah satu langkah antisipasi penyebaran virus corona setelah penerapan protokol kesehatan.
Namun begitu, dia berharap agar pelaksanaan vaksinasi booster ini bisa dilakukan secara merata di seluruh daerah di Indonesia. Sebab sejauh ini, kendala yang ditemukan terurama di daerah adalah terbatasnya fasiitas dan SDM tenaga kesehatan atau vaksinator.
"Kalau berpatokan pada puskesmas-puskesmas itu lama, daerah itu satu kecamatan satu puskesmas, nah harus dibuat tempat terpisah ada tempat penyuntikan. Masalahnya keterbatasan SDM-nya ini, nakesnya terbatas, adanya di kota doang. Daerah, kampung, pegunungan, lereng gunung, susah," ucapnya.
Bikin Payung Hukum
Selain itu, Trubus juga meminta agar pemerintah pusat segera menetapkan kebijakan vaksinasi booster gratis dalam sebuah aturan hukum. Hal tersebut untuk mengantisipasi adanya penyimpangan yang dapat menganggu pencapaian tingkat vaksinasi di setiap daerah.
"Dan itu harus disosialisasikan ke masyarakat. Memang ini baru keputusan presiden belum dituangkan dalam bentuk aturan tertulisnya secara hukum, kebijakan aturan yang jelas," ujar Trubus.
Pemerintah daerah juga diminta membuat aturan turunan untuk memudahkan pelaksanaan vaksinasi booster. Diharapkan, program tersebut bisa berjalan sesuai aturan dan tepat sasaran.
"Entah aturan Bupati atau Wali Kota, Gubernur itu harus dibikin kebijaksanaan berbentuk aturan untuk antisipasi penyimpangan yang jauh dari harapan," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Inda Mutiara mengatakan, tiga tim diterjunkan untuk vaksinasi booster atau pemberian vaksin Covid-19 dosis ketiga hari ini, Rabu (12/1/2022). Ada 150 dosis vaksin yang disiapkan untuk vaksinasi hari ini.
"150 orang (divaksin) mayoritas lansia dengan dosis 150 yang kita sesuaikan jumlahnya, jadi kita pakai Pfizer dan AstraZeneca untuk vaksinnya," kata Inda dalam di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (12/1/2022).
Advertisement