Chairul Tanjung: Transformasi Media ke Era Digital Dipercepat Datangnya Pandemi

Chairul Tanjung menilai, transformasi adalah kenyataan harus dihadapi dan semua masalah yang ada menjadi tanggunjawab bersama.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 08 Feb 2022, 13:22 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2022, 13:16 WIB
Chairul Tanjung
Chairul Tanjung (Foto: Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Chairman CT Corp Chairul Tanjung mengingatkan beberapa hal terkait proses transformasi media saat ini. Menurut dia, era digitalisasia telah datang dengan dipercepat dengan adanya pandemi.

Bahkan, kecepatannya terasa 5 sampai 10 tahun hingga akhirnya sampai dirasakan masyarakat.

"Adanya pandemi ternyata itu mempercepat proses transformasi digital itu sendiri, tentu bagi insan media, transformasi yang cepat ini membuat kita terkaget-kaget dan banyak yang tidak siap," kata pria karib disapa CT ini saat diskusi bersama dalam acara Hari Pers Nasional (HPN) di Kendari yang disiarkan daring, Selasa (8/2/2022).

CT melanjutkan, akibat banyaknya industri pers yang belum bertransformasi dan baru melakukan transformasi, tanpa disadari ketika era digitalisasi datang, tidak semua bisa berhasil. Penyebabnya, karena industri konvensional media dengan digital sangat berbeda.

"Mulai pola pikir dan pola tindak, ini membuat pekerjaan rumah bagi kita semua, karena mudahnya industri media digital ini masuk. Banyak teman yang ingin partisiapasi tapi kita harus sadar, dalam membuat media digital itu mudah tetapi membuat media digital yang bisa sukses dan mampu merebut pasar dan hati pemirsanya tidak mudah," wanti CT.

Transformasi Kenyataan yang Harus Dihadapi

CT menilai, transformasi adalah kenyataan harus dihadapi dan semua masalah yang ada menjadi tanggung jawab bersama.

Menurut dia, generasi baby boomers dan milenial bahkan zilenial memiliki perbedaan akan kecenderungan kesukaan. Terlebih jumlah milenial dan zilenial yang sudah jauh lebih banyak dari baby boomers.

"Pada 5 sampai 10 tahun lagi mereka (milenial dan zilenial) menjadi pengontrol pasar, siapa bisa merebut masa depan, dia menjadi pemenang. Buy the future with the present value. Jadi, siapa yang bisa mengadopsi keinginan milenial dan zilenial, dialah yang jadi pemenang," tandas CT.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya