Mahfud Md: Desa Wadas Sekarang Sudah Tenang dan Damai

Mahfud mengungkapkan, situasi yang muncul di media sosial dan pemberitaan yang menggambarkan seakan terjadi suasana mencekam di Desa Wadas sama sekali tidak benar.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 09 Feb 2022, 17:56 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2022, 17:56 WIB
Menko Polhukam Mahfud Md
Menko Polhukam Mahfud Md. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta Menko Polhukam Mahfud Md memastikan situasi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah sudah kembali kondusif. Dia meminta sudahi provokasi di tengah masyarakat agar Desa Wadas kembali tenang.

"Jangan terprovokasi, Desa Wadas tenang dan damai," kata Mahfud mengawali keterangan persnya, Rabu (9/2/2002).

Mahfud menjelaskan, perkembangan terkini Desa Wadas sudah disampaikan langsung oleh pejabat utama dari Mabes Polri dan Mabes TNI, Kemendagri, Kementerian PUPR, Kapolda Jawa Tengah, Pangdam Diponegero, Kabinda Jawa Tengah dan sejumlah pejabat terkait melalui rapat kordinasi siang hari ini.

Selain itu, Mahfud juga mengaku sudah mengadakan pertemuan tertutup dengan pimpinan Komnas HAM untuk mendiskusikan dan mencari informasi yang akurat. Mahfud pun berkesimpulan, situasi yang muncul di media sosial dan pemberitaan yang menggambarkan seakan terjadi suasana mencekam adalah sama sekali tidak benar.

"Terutama seperti yang digambarkan di media sosial karena Wadas dalam keadaan tenang dan damai, terutama sekarang ini. Yang tidak percaya boleh ke sana, siapa saja terbuka tempat itu," Mahfud menandasi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sempat Terjadi Ketegangan

Sebelumnya diberitakan, terjadi ketegangan antar warga dan pihak aparat di Desa Wadas pada kemarin pagi. Hal itu disebabkan pro-kontra rencana pembangunan Bendungan Bener oleh pemerintah yang diawali penambangan bati andesit.

Menurut pemerintah, pembangunan Bendungan bertujuan meningkatkan kesejahteraan para petani, dengan tersedianya air dan irigasi teknis yang dibangun menyertai bendungan. Namun sebagian warga yang sudah menempati wilayah tersebut selama berpuluh tahun tidak terima karena akan kehilangan tanah miliknya. Aksi adu kuat pun terjadi hingga menimbulkan ricuh seperti yang tersiar di sosial media.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya