Pemkot Bekasi Kaji PTM 100 Persen Usai Covid-19 Melandai

Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi tengah mengkaji kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 20 Mar 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2022, 19:00 WIB
Sekolah Tatap Muka di SMP Negeri 2 Bekasi
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar tatap muka di SMP Negeri 2 Bekasi, Selasa (23/3/2021). Pemerintah Kota Bekasi mengizinkan sejumlah sekolah yang berada di Zona Hijau mengadakan pembelajaran tatap muka atau PTM dengan mengikuti pedoman protocol. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi tengah mengkaji kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

Hal ini menyusul kasus Covid-19 di Kota Bekasi yang mulai melandai beberapa pekan terakhir.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah, mengatakan, pihaknya berencana melakukan evaluasi pada Senin 21 Maret 2022 besok.

Sekolah yang akan menggelar PTM 100 persen akan dilihat kesiapannya untuk kemudian didata.

"Secara bertahap ini akan dilakukan evaluasi besok Senin. Nanti kita data mana yang sudah 100 persen," katanya kepada awak media, Minggu (20/3/2022).

Inayatullah menegaskan, untuk saat ini sekolah yang diperbolehkan menggelar PTM 100 persen hanya yang memiliki sedikit siswa. Hal ini guna memaksimalkan pengawasan protokol kesehatan terhadap para siswa.

"Kalau muridnya sedikit, muridnya 200 itu sudah bisa 100 persen. Kalau di atas 1.000 itu kan masih agak tidak terduga," ujarnya.

 

Sudah Ada yang Mulai

Inayatullah mengakui ada beberapa sekolah di Kota Bekasi yang memiliki sedikit murid, sudah lebih dulu melaksanakan PTM 100 persen.

"Sudah ada beberapa sekolah yang melaporkan sudah bisa PTM 100 persen, yang muridnya cuma 125 orang," ungkapnya.

Ia pun mengingatkan agar kebijakan PTM 100 persen, didukung dengan fasilitas serta pengawasan ketat pihak sekolah terhadap protokol kesehatan. Sekolah juga diminta untuk memberlakukan shift.

"Seperti misalnya SD siswanya 200 sudah bisa masuk semua, namun diatur waktunya berapa shift. Yang paling penting intinya menjaga jarak dan protokol kesehatan," tegasnya.

Meski begitu, pihaknya tetap akan menunggu instruksi dari pusat, mengingat saat ini Kota Bekasi masih berada di PPKM level 2.

"Kita juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bekasi," tandas Inayatullah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya