Viral Keributan di JLNT Casablanca, Polisi Buru Pelaku

Rombongan pemotor dengan pengemudi mobil melaju dari Jalan Raya Casablanca sampai ke Jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang atau Casablanca. Ketika itu, terlibat cekcok sampai memutuskan untuk menepi di JLNT Casablanca.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 27 Mar 2022, 10:37 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2022, 15:03 WIB
FOTO: Nekat, Pengendara Sepeda Motor Terobos JLNT Casablanca Saat Hujan
Pengendara sepeda motor (kiri) mengalami mogok saat menerobos Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca saat hujan, Jakarta, Minggu (20/12/2020). Aksi nekat para pengendara sepeda motor tersebut dapat mengancam keselamatan diri serta pengguna jalan lain. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Viral di media sosial rekaman video yang memperlihatkan keributan antara rombongan pemotor dengan pengemudi mobil. Polisi turun tangan melakukan penyelidikan.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Solpanit menerangkan, beberapa pihak telah meminta keterangan diantaranya pengemudi mobil yang menjadi korban dan pengguna jalan yang pada saat kejadian berada di lokasi. 

Ridwan mengatakan, keributan terjadi pada Jumat (18/3/2022) malam. Dijelaskan, bahwa rombongan pemotor dengan pengemudi mobil melaju dari Jalan Raya Casablanca sampai ke Jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang atau Casablanca. 

Ketika itu, terlibat cekcok sampai memutuskan untuk menepi di JLNT Casablanca.

"Mereka ini bareng-bareng sampai akhirnya menepi kemudian keributan lah di sana antara pemotor sama pengemudi mobil," ujar dia saat dihubungi, Rabu (23/3/2022).

 

Fasilitasi Mediasi

Ridwan menyebut, pihaknya sebetulnya telah memfasilitasi kedua belah pihak untuk melakukan mediasi. Menurut dia, ada rencana mempertemukan pengemudi dengan rombongan pada Senin (21/3/2022) malam. Namun, pihak rombongan pemotor tidak datang.

"Tadi mau mediasi cuman belum terjadi mediasi karena ada yang datang dari pihak terlapor atau rombongan pemotor," ucap dia.

Ridwan menerangkan, pihaknya sedang mencari bukti-bukti untuk mengidentifikasi para pelaku.

"Tidak ada mediasi ulang, kita lagi identifikasi dan kita lidik untuk cari pelakunya. Apabila terjadi mediasi pada tahapan penyidikan ya silakan. Tapi kita tetep prosedural dalam melakukan penyelidikan," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya