Liputan6.com, Jakarta - Halalbihalal adalah tradisi yang sangat khas di Indonesia, terutama saat Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini merupakan momen di mana umat Islam saling bermaaf-maafan dan mempererat silaturahmi setelah menjalankan ibadah puasa.
Meskipun halalbihalal tidak memiliki landasan hukum yang spesifik dalam Al-Qur'an atau Hadits, substansinya yang berupa silaturahmi dan saling memaafkan sangat sejalan dengan ajaran Islam.
Baca Juga
Dalam pelaksanaannya, halalbihalal sering diisi dengan tausiyah dari ustaz atau ustazah, yang memberikan kesempatan untuk menyebarkan ilmu dan nilai-nilai Islam kepada masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun halalbihalal merupakan hasil akulturasi budaya, tujuannya tetap murni: untuk memperkuat silaturahmi dan menjaga persatuan umat.
Advertisement
KH Abdul Muiz Ali, Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI, menjelaskan bahwa halalbihalal yang awalnya hukumnya mubah (boleh) dapat menjadi sunnah jika diniatkan untuk melaksanakan silaturahmi.
Bahkan, halalbihalal bisa menjadi wajib jika dikaitkan dengan kewajiban meminta maaf kepada orang lain. Ini sejalan dengan hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa dua orang muslim yang saling berjabat tangan akan diampuni dosa-dosa mereka sebelum berpisah.
Makna dan Sejarah Halalbihalal
Halalbihalal bukan sekadar ajang untuk bertemu dan bersalam-salaman; tradisi ini memiliki makna yang lebih dalam. Dalam konteks sosial dan spiritual, halalbihalal mengajarkan pentingnya saling memaafkan dan memperbaiki hubungan yang mungkin sempat renggang. Dalam Islam, menjaga hubungan baik dengan sesama merupakan bagian dari ibadah.
Tradisi ini juga berfungsi untuk memperkuat silaturahmi, baik dalam lingkup keluarga, komunitas, maupun masyarakat luas.
Momen Idul Fitri menjadi saat yang tepat untuk mendoakan kedamaian dan persatuan. Doa halalbihalal Idul Fitri menjadi bagian penting dalam memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.
Menurut Quraish Shihab, kata 'halal' dalam konteks halalbihalal lebih baik dipahami dalam perspektif ukhuwah Islamiyah. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi ini tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga memiliki makna yang dalam dalam konteks hubungan antarmanusia.
Advertisement
Hikmah Halalbihalal dalam Islam
Salah satu hikmah terpenting dari halalbihalal adalah memperkuat silaturahmi. Selain itu, halalbihalal juga mengajarkan kita untuk saling memaafkan dan menghapuskan dosa serta kesalahan yang mungkin terjadi di masa lalu. Hal ini membantu membersihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Tradisi halalbihalal juga berperan penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan membangun kerukunan dan toleransi antar sesama, halalbihalal menumbuhkan sikap saling menghargai, mengasihi, dan meneladani akhlak Rasulullah SAW yang selalu memaafkan.
Dalam konteks ini, halalbihalal bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan wujud nyata dari nilai-nilai ajaran Islam yang mengedepankan saling memaafkan dan memperkuat persaudaraan. Dengan demikian, tradisi ini tidak hanya mempererat hubungan antar manusia, tetapi juga mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
