Manado dan Bitung Dipasangi Alat Pendeteksi Tsunami oleh BMKG

Jadi, ketika terjadi gempa yang berpotensi tsunami, maka BMKG menyampaikan informasi peringatan dini kepada kepala pemerintah daerah atau instansi terkait lainnya seperti BPBD.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mar 2022, 09:40 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2022, 09:40 WIB
Ilmuwan Indonesia dan AS Kembangkan Alat Pendeteksi Tsunami Terbaru
Ilustrasi sistem baru alat pendeteksi tsunami. (AP Photo Fadlan Arman Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Kota Manado dan Kota Bitung dipasangi alat pendeteksi dini tsunami oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Sulawesi Utara (Sulut).

"Alat alat deteksi dini tsunami itu sudah diuji coba," ujar Kepala Stasiun Geofisika Manado, Tony Agus Wijaya di Manado, seperti dilansir Antara.

Menurut Tony, uji coba sirine itu berlangsung setiap bulan, tepatnya di tanggal 26, pukul 10.00 WITA, demi memastikan alat yang dipasang tersebut berfungsi baik.

Dia juga menerangkan cara kerja alat pendeteksi tsunami tersebut. Jadi, ketika terjadi gempa yang berpotensi tsunami, maka BMKG menyampaikan informasi peringatan dini kepada kepala pemerintah daerah atau instansi terkait lainnya seperti BPBD.

"Jadi yang akan memencet tombol sirine peringatan dini tsunami tersebut yaitu pemerintah daerah, " tutur Tony.

Saat masyarakat mendengarkan bunyi sirine itu, mereka diharapkan langsung segera meninggalkan kawasan pesisir pantai, lalu mencari tempat yang aman.

Kurangi Dampak

Peringatan Dini Tsunami
Sekelompok mahasiswa program studi Teknik Mekatronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merancang alat deteksi dini tsunami yang langsung terhubung dengan pengeras suara masjid (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Tony menjelaskan, sirine ini akan menjadi bentuk peringatan bagi masyarakat untuk bersiaga sekaligus mengurangi dampak yang ditimbulkan ketika terjadi bencana tsunami.

Sirine tersebut, kata dia, akan berbunyi saat terjadi gempa berpotensi tsunami yang sumber gempanya berada di laut.

Selain itu, syarat selanjutnya yakni mekanisme terjadinya pergerakan gempa vertikal, magnitudo di atas 7,0 serta terjadi gempa dangkal di bawah 10 kilometer.

Sumber: Antara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya