Liputan6.com, Cilegon - Pemudik asal Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera terus memadati kawasan Pelabuhan Merak di Kota Cilegon, Banten pada musim arus mudik Lebaran Idul Fitri 2022 ini.
Sejak Rabu dini hari, (27/4/2022) hingga pukul 04.00 WIB atau H-5 Lebaran, terpantau seluruh dermaga Pelabuhan Merak Banten telah dipadati oleh ribuan kendaraan pemudik dan truk.
Antrean kendaraan yang akan masuk ke dalam pelabuhan juga terpantau di tol gate pemeriksaan tiket. Hingga berita ini ditulis, pemudik masih terus berdatangan ke Pelabuhan Merak.
Advertisement
Baca Juga
"Malam ini Pelabuhan Merak meriah oleh pemudik awal. Saya dengan Pak Kapolres sedang berada di dalam Pelabuhan Merak," kata Kasat Lantas Polres Cilegon, AKP Yusuf Dwi Atmodjo saat dihubungi, Rabu.
Yusuf menerangkan, dia bersama Kapolres Cilegon, AKBP Sigit Haryono, berusaha mempercepat proses bongkar muat kapal. Upaya itu dilakukan untuk mengurangi antrean kendaraan pemudik baik di dalam maupun yang masih di luar pelabuhan.
Selain itu, kepolisian juga melakukan rekayasa arus lalu lintas di dalam Pelabuhan Merak agar kawasan tersebut dapat menampung lebih banyak kendaraan pemudik.
"Kita terus berusaha mempercepat proses bongkar muat kapal. Kantung parkir di dermaga juga kita maksimalkan," terangnya.
Kasat Lantas Polres Cilegon itu menerangkan, rekayasa arus lalu lintas juga dilakukan di jalan menuju Pelabuhan Merak.
Jalan Cikuasa Atas menjadi kantung parkir kendaraan yang akan masuk ke dalam pelabuhan. Sedangkan Jalan Cikuasa Bawah dijadikan akses untuk kendaraan yang keluar dari dalam pelabuhan dan jalur aktivitas masyarakat setempat.
"Personel sudah terjun ke lapangan untuk melakukan pengaturan dan rekayasa lalu lintas. Jalan Cikuasa Atas kita jadikan kantung parkir untuk kendaraan menuju Pelabuhan Merak," jelasnya.
Butuh Berjam-jam untuk Masuk Kapal
Sebelumnya diberitakan, Pelabuhan Merak mulai dipadati oleh pemudik, Selasa, 26 April 2022. Enam dari tujuh dermaga semua terisi oleh kendaraan. Sedangkan Dermaga 1 masih belum bisa digunakan, lantaran dalam tahap pembangunan.
Sedangkan berdasarkan pantauan di luar pelabuhan, Jalan Cikuasa Atas dijadikan kantung parkir. Kemudian Jalan Cikuasa Bawah yang terpantau padat dijadikan jalur kendaraan yang keluar dari Pelabuhan Merak.
Padatnya pemudik menyebabkan penumpang harus menunggu berjam-jam lamanya di sekitar pelabuhan, untuk bisa masuk kedalam kapal.
Seperti yang diceritakan oleh Rosi, kemudian asal Jakarta Selatan dengan tujuan Lampung Tengah ini, sudah menunggu sejak Selasa dini hari, 26 April 2022 pukul 03.00 wib, hingga pukul 08.30 wib belum bisa naik ke atas kapal.
"Udah masuk pelabuhan dari jam 3 pagi. Karena puncaknya mudik kali ya. Karena kan dua tahun lalu pada belum ada yang mudik, padet. Enggak nyangka padet, Dikira puncaknya tanggal 29 April 2022," ujar Rosi, ditemui di gang way Dermaga 3Â Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Selasa (26/04/2022).
Kemudian yang dikatakan oleh Umat Hamdan, pemudik asal Cikarang, Bekasi dengan tujuan Bandar Lampung ini mengaku sudah sampai di Pelabuhan Merak, sejak Selasa dini hari, 26 April 2022, sekitar pukul 01.00 wib. Hingga menjelang subuh, dia belum bisa naik ke atas kapal.
Dia mengaku heran, kemudian menggunakan motor belum disuruh naik ke atas kapal, sedangkan pemudik mobil sudah diperbolehkan.
"Mudik sekarang karena udah waktu nya libur, jadi mudik awal. Baru kali ini mudik, dua tahun enggak mudik, walau keluar rumah hujan tetep kita terus pakai jas hujan. Mobil udah naik sebagian, motor belum di naikin, enggak tahu ada kendala apa," ujarnya, Selasa (26/04/2022).
Advertisement
Arus Mudik Tak Terganggu Erupsi Gunung Anak Krakatau
Pelayaran di Pelabuhan Merak menuju menuju Bakauheni ataupun sebaliknya belum terganggu setelah Gunung Anak Krakatau (GAK) naik status dari Level II menjadi Level III atau Siaga, karena intensitas letusannya.
Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang malah mewaspadai adanya gelombang tinggi, yang bisa mengganggu proses bongkar muat kendaraan di Pelabuhan Merak, Banten.
"Petugas pos pemantau juga sudah menginformasikan ke kami bahwa peningkatan status Gunung Anak Krakatau, ini menjadikan suatu warning ke kita semua," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang, Mohammad Nurhuda, di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Senin (25/04/2022).
"Kondisi saat ini panas karena memasuki musim kemarau, efeknya berimbas pada aktivitas bongkar muat, kalau gelombang di pelabuhan tinggi. Jika modelnya (letusan Gunung Anak Krakatau) hanya seperti itu, tidak (mengganggu pelayaran)," tambahnya.
Polda Banten mewaspadai dampak buruk dari letusan Gunung Anak Krakatau, terlebih saat ini sedang terjadi arus mudik Idul Fitri 2022. Masyarakat diminta tetap tenang dan waspada mengantisipasi terjadinya bencana yang tak terduga.
Polda Banten Waspadai Dampak Buruk Erupsi Gunung Anak Krakatau
Jika berkaca di tahun 2018, letusan Gunung Anak Krakatau menyebabkan tsunami senyap hingga hujan abu di pesisir Banten, terutama Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kota Cilegon.
"Kami perlu sosialisasikan meluas informasi ini, sehingga warga yang melintas wilayah Banten terutama warga Banten, dapat waspada dari kemungkinan terjadi bencana alam seperti gempa, gelombang air laut tinggi hingga tsunami termasuk gangguan dari abu vulkanik yang terbawa angin," kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga, melalui rilisnya, Senin (25/04/2022).
Kenaikan status Gunung Anak Krakatau dari Level II ke Level III berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh Badan Geologi yang ditanda tangani oleh kepalanya, Eko Budi Lelono. Surat tersebut bernomor 183.Lap/GL.05/BGL/2022 tertanggal 24 April 2022.
Polda Banten mengaku akan terus mengecek kesiapan personelnya secara rutin, agar mereka siap diterjunkan kapan saja, saat kondisi mendesak sekalipun.
"Pengecekan kesiagaan personel, sarana dan prasarana juga koordinasi lintas sektoral dalam manajemen kontijensi bencana akan dilakukan terus menerus oleh Polda Banten dan polres jajaran. Sehingga dampak bencana bila terjadi dapat diminimalisir terutama yang mengakibatkan korban jiwa," jelasnya.
Advertisement