Optimis Airlangga Jadi Capres, Golkar: Kami Partai Terbesar di KIB

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyatakan Golkar tetap konsisten akan mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden 2024.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 18 Mei 2022, 12:33 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2022, 12:33 WIB
Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas, dan Ketum PPP Suharso Monoarfa
Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas, dan Ketum PPP Suharso Monoarfa saling bertemu. (Foto: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyatakan Golkar tetap konsisten akan mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden 2024.

“Golkar sendiri ya kita masih kosnsiten hasil munas partai Golkar di mana Pak Airlangga sebagai capres. Tapi tentu kita juga harus mendengarkan pandangan-pandangan parpol lain,” kata Ace di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (18/5/2022).

Meski demikian, Ace menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum membahas detail siapa capres yang akan mereka usung. “Hingga saat ini memang koalisi masih belum bicara soal figur capres maupun cawapres ya, kita masih membahas tentang politik gagasannya, platofrm apa, visi apa, serta bagaimana strategi pemenangan,” ujar dia.

Meski demikian, Ace menyebut pihaknya optimis Airlangga bakal diterima KIB untuk menjadi capres pada Pilpres 2024. Sebab, Airlangga adalah partai terbesar di koalisi tersebut.

Golkar kan sebagai partai terbesar di koalisi itu, itu penting. Nah tentu hingga saat ini kan kita belum bicara siapa figur ya. Yang kita bicarakan adalah politik gagasan itu, di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan hal-hal yang ditawarkan pada masyarakat,” pungkas dia.

Jangan Berspekulasi

Sebelumnya, Ace Hasan Syadzily meminta semua pihak tidak berspekulasi terkait kesetiaan Golkar, PAN dan PPP atau Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terhadap pemerintah atau Presiden Jokowi.

“Jangan salah menduga. Koalisi Indonesia Bersatu tidak mengabaikan tugas-tugas partai politik untuk mendukung kebijakan Pemerintahan Jokowi-Kyai Ma’ruf dalam berbagai kebijakannya,” kata Ace saat dikonfirmasi, Minggu (15/5/2022).

Ace mengklaim, Koalisi Indonesia Bersatu tetap akan bersama untuk mensukseskan program pemerintah hingga 2024. “Koalisi Indonesia Bersatu ini justru ingin menghantarkan Pemerintahan Jokowi hingga 2024,” kata dia.

Selain itu, Ace memastikan Golkar tetap setia dengan Presiden Jokowi meski telah terbentuk KIB. “Partai Golkar masih setia kepada Presiden Jokowi. Yang kita rumuskan dalam KIB ini adalah visi, platform, dan gagasan untuk 2024,” pungkasnya

Sebelumnya, Ace menyampaikan bahwa pertemuan antara Golkar , Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dalam pertemuan tanggal 12 Mei 2022, ketiga bersepakat membangun koalisi yang disebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

“Koalisi ini sangatlah inklusif. Kami masih sangat terbuka untuk bekerjasama dengan partai politik lainnya karena yang menyatukan kami adalah kesepakatan gagasan dan ide untuk membangun Indonesia,” kata Ace (13/5/2022).

Tak Ingin Ada Dua Calon

Direktur Eksekutif Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Kunto Adi Wibowo mengapresiasi tiga partai tersebut untuk membentuk Koalisi Indonesia Bersatu. Dia menuturkan, ada pesan yang memang ingin disampaikan tiga partai tersebut.

"Golkar, PAN, dan PPP ingin punya capres lebih dari 2 yang bertarung di 2024. Dengan mereka membuat koalisi ini yang ditangkap oleh partai lain, ini tiga ini, atau paling tidak Pilpresnya harus dua putaran ini. Ini yang ingin disampaikan tiga partai ini," kata Kunto kepada Liputan6.com, Selasa (17/5/2022).

Dia menyadari, bahwa bukan hanya tiga calon atau tiga koalisi yang bisa terbentuk di Pemilu 2024. Bisa saja ada empat calon yang maju diajang Pilpres 2024.

"Empat calon bisa kalau PDIP mau maju sendiri. Kalau PDIP sendirian, maka hitungannya Gerindra mungkin bersama PKB, atau Gerindra atau sama dengan Demokrat. Terus kemudian NasDem, PKS dengan PKB atau Demokrat. Dengan demikian menghindari polarisasi politik yang berlebihan. Kita enggak tahu sejauh mana, kalau sampai dua putaran, maka ada kemungkinan yang elektabiltasnya tidak moncer hari ini, bisa bermain di putaran kedua," ungkap Kunto.

Bukan hanya itu saja, dia juga melihat ada keuntungan sendiri dengan mendeklarasikan lebih dahulu, karena masa kampanye Pilpres 2024 lebih sebentar. "Masa kampanye sekarang ini mungkin 90 hari bahkan DPR minta 75 hari kemarin," kata Kunto.

Dia juga menyebut, dengan kehadiran koalisi ini semakin menempatkan bahwa PDIP tidak akan dibiarkan dengan mudah untuk memenangkan kontestasi di Pemilu 2024, mengingat sudah dua kali berturut-turut menjadi pemenang Pemilu 2024.

"PDIP sebagai partai terkuat, maka akan menjadi target bersama dan sudah pasti. Pasti partai lain mencari kesempatan mumpung ini Pak Jokowi sudah selesai, jadi tak mungkin ada petahana, dan kompetisi menjadi equal," kata Kunto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya