PDIP Isyaratkan Kembali Usung Djarot di Pilkada DKI 2024

Djarot menyatakan bahwa waktu masih panjang untuk memikirkan Pilkada DKI 2024. Dia mengaku ingin fokus lebih dulu untuk PDIP di kancah Pileg dan Pilpres 2024.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 30 Mei 2022, 13:54 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2022, 13:49 WIB
20160425-Rapat-Kerja-Jakarta-Alex-Noerdin-Djarot-Syaiful-Hidayat-JT
Politikus PDIP, Djarot Saiful Hidayat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Nama Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, kembali muncul untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta pada 2024.

Menanggapi hal tersebut, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menyatakan kesiapan Djarot. "Kalau dari senyumnya kita sudah bisa membaca ya," kata Hasto pada wartawan, Minggu (29/5/2022).

Hasto menyebut warga DKI Jakarta akan terus mengingat Djarot, hal itu disebabkan tangis haru Djarot saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 2017, yang menjadi viral.

"Yang jelas, kalau dari Pak Djarot ini terkait dengan Pilkada DKI, tangisan Indonesia Raya itu abadi," ujarnya.

Sementara itu, Djarot menyatakan bahwa waktu masih panjang untuk memikirkan Pilkada DKI 2024. Dia mengaku ingin fokus lebih dulu untuk PDIP di kancah Pileg dan Pilpres 2024.

"Yang penting kita fokus Pada Februari 2024. Pileg dan Pilpres harus kita dahulukan dulu. Dan masih ada waktu yang cukup panjang, tetapi syaratnya kita harus, supaya PDI Perjuangan bisa menang lagi," ungkap Djarot.

Ketika ditanya mengenai potensi tambahan kekuatan di Koalisi Indonesia Bersatu yang dibentuk Golkar, PAN, dan PPP, dengan kemungkinan PKS atau parpol lain bergabung, Hasto menegaskan, PDIP tidak khawatir.

 

Soal KIB

Deklarasi Relawan Bara Baja Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin
Pembina Bara Baja Djarot Syaiful Hidayat memberi sambutan saat deklarasi dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf Amin, Jakarta, Minggu (16/9). Dalam deklarasi ini turut hadir Hasto Kristiyanto, Maman Imanulhaq dan Diaz Hendropriyono. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

"Tidak (khawatir) sama sekali, karena belajar dari pemilu sebelumnya kerja sama parpol tidak hanya didasarkan pada kesamaan ideologi historis platform partai, tapi nantinya mengerucut pada siapa calon presiden dan wakil presiden yang nantinya akan diusung," ujarnya.

Hasto juga menyebut, kerjasama parpol harus didasari kesamaan akar politik, tidak boleh asal bekerjasama. "Bagi PDIP kerja sama parpol ini harus melihat, akar partai politik dan tujuan dari parpol di dalam membawa kemajuan bagi Indonesia raya kita," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya