Liputan6.com, Jakarta Litbang Kompas melakukan survei tertutup dengan menyajikan 25 nama tokoh sebagai calon presiden (capres). Hasilnya, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengalahkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Ganjar yang merupakan kader PDIP, mendapat elektabilitas sebesar 25,2 persen sedangkan Prabowo 24,9 persen atau selisih 1,7 persen.
Baca Juga
Pada survei tertutup dengan 10 nama pun, Ganjar mampu mengungguli Prabowo. Ganjar memperoleh suara 26,6 persen dan Prabowo 25,2 persen.
Advertisement
Hal yang sama terjadi ketika survei tertutup ini diturunkan menjadi lima nama, Prabowo mendapatkan 28,1 persen, dan Ganjar 30,2 persen.
Berlanjut pada survei tertutup tiga nama, Ganjar mendapat 33,6 persen sedangkan Prabowo 32,8 persen.
Pada survei yang sama, elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami peningkatan yang cukup tajam. Elektabilitasnya naik, dari 20,5 persen pada Januari, menjadi 22 persen pada Juni.
Sementara, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak banyak mengalami perubahan, malah cenderung turun, meskipun menempati posisi teratas dengan tingkat elektabilitas 25,3 persen dan pada Januari elektabilitasnya mencapai 26,5 persen.
Adapun survei dilaksanakan pada 26 Mei hingga 4 Juni 2022 melalui tatap muka dan melibatkan 1.200 responden.
Para responden dipilih secara acak, menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.
Metode ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Survei Elektabilitas Juni 2022
Hasil survei Litbang Kompas Juni 2022 menyatakan eletabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengalami peningkatan yang cukup tajam. Elektabilitasnya naik, dari 20,5 persen pada Januari, menjadi 22 persen pada Juni.
Namun, nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih menempati urutan pertama dengan tingkat elektabilitas 25,3 persen.
Akan tetapi, elektabilitas Prabowo terjadi penurunan, di mana pada Januari elektabilitasnya mencapai 26,5 persen.
Dan nama Gubernur Anies Baswedan yang digadang-gadang oleh partai politik untuk diusung menjadi calon presiden (capres) di pemilu 2024 merosot tajam. Bahkan elektabilitasanya terlampau jauh dari Ganjar dan Prabowo.
Anies tercatat mendapatkan elektabilitas sebesar 12,6 persen. Yang mana, Anies enam bulan lalu elektabilitasnya adalah 14,2 persen.
Berdasarkan survei tersebut, preferensi masyarakat atas kandidat potensial calon presiden harus dipertimbangkan, karena tanpa mengusung figur yang sesuai dengan kehendak konstituen, partai berisiko kehilangan pemilih.
Advertisement
Soal Survei Juni 2022
Dari 1.200 responden yang diwawancara secara tatap muka, ada 31 persen responden, yang menyatakan, akan berpindah ke parpol lain jika capres yang diusung tidak sesuai preferensi pribadi mereka.
Namun, sebanyak 44 persen responden lainnya menyatakan, akan tetap memilih parpol preferensinya meskipun partai mengusung capres yang tidak mereka sukai.
Berbeda dengan pilihan parpol yang sangat dipengaruhi figur capres, pilihan terhadap capres tidak terlalu dipengaruhi oleh parpol yang mengusung.
Mayoritas atau 68 persen responden menyatakan, akan tetap memilih capres yang disukai, sekalipun diusung oleh parpol yang tidak mereka sukai.
Survei dilakukan melalui tatap wawancara muka yang diselenggarakan 26 Mei-4 Juni 2022, dengan responden sebanyak 1.200 orang dan dipilih secara acak.
Menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi dengan tingkat kepercayaan 95 persen, margin error penelitian kurang lebih 2,8 persen.
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka