Wagub DKI Minta Demo Tolak Kenaikan BBM di Jakarta Tidak Anarkis

Riza meminta massa untuk mengantisipasi oknum atau kelompok yang memanfaatkan momentum menunggangi unjuk rasa tersebut untuk kepentingan tertentu.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Sep 2022, 14:51 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2022, 14:51 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria
Wawancara tim Liputan6.com dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/8/2022). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta massa yang berencana melakukan demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk tidak melakukan aksi anarkis.

"Jangan sampai unjuk rasa berujung anarkis," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (5/9/2022). 

Riza meminta massa untuk mengantisipasi oknum atau kelompok yang memanfaatkan momentum menunggangi unjuk rasa tersebut untuk kepentingan tertentu.

"Jangan sampai nanti ada kelompok, golongan, oknum siapapun yang membonceng dalam setiap aksi," imbuh Riza.

Di sisi lain, dia mengajak masyarakat agar menyikapi kenaikan harga BBM secara bijaksana. "Kami berharap mari kita sikapi semua secara baik, secara bijak," katanya.

Menurut dia, tidak ada pilihan bagi pemerintah untuk menyesuaikan harga BBM karena menyikapi situasi dunia saat ini. Dia menjelaskan perang Rusia dan Ukraina memicu krisis pangan dan energi global.

Untuk itu, lanjut dia, pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi untuk sektor energi tembus lebih dari Rp500 triliun pada 2022.

"Jadi selama ini tidak ada pilihan bagi pemerintah pusat kecuali menaikkan (harga BBM). Namun diiringi dengan bantuan langsung tunai kepada masyarakat karena selama ini menurut pemerintah pusat subsidi selama ini dinikmati kelompok menengah ke atas," imbuh Riza.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Massa Unjuk Rasa Kenaikan BBM

Detik-Detik Kenaikan Harga BBM Bersubsidi di SPBU
Antrean kendaraan sesaat jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi di SPBU Kawasan Jalan Siliwangi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah resmi menaikkan harga BBM Bersubsidi pada Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB. Harga BBM Subsidi jenis Pertalite naik dari Rp 7650 ke Rp 10.000,- dan Pertamax dari Rp 12.500 ke Rp 14.500,-(Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Rencananya, massa dari beberapa elemen termasuk para mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di beberapa titik di Jakarta di antaranya di kawasan DPR RI dan di bundaran Patung Kuda dekat Istana Negara.

Adapun salah satu kelompok yang berencana melakukan unjuk rasa  salah satunya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang akan melakukan aksinya di dekat kawasan Istana Negara pada Senin siang ini.

Adapun sikap dari PMII yang diunggah di akun instagram @pmiiofficial di antaranya menolak kenaikan harga BBM bersubsidi dan pemberantasan mafia BBM.

Kemudian, penerapan kebijakan subsidi tepat sasaran dan mendorong pemerintah membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.

Infografis Subsidi BBM Bengkak hingga Rp 502 Triliun, Jokowi Harus Bagaimana? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Subsidi BBM Bengkak hingga Rp 502 Triliun, Jokowi Harus Bagaimana? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya