Jadi Tersangka di KPK, Hakim Agung Sudrajad Pernah Tersandung Isu Lobi-Lobi di Toilet DPR

Sudrajad saat fit in proper test berlangsung terlihat melakukan pembicaraan bisik-bisik di depan toilet dengan salah seorang anggota Komisi III dari Fraksi PKB.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2022, 18:42 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2022, 18:42 WIB
Hakim Agung Sudrajad Dimyati (SD) resmi berstatus tersangka kasus suap dan ditahan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama 20 hari ke depan. (Radityo Priyasmoro)
Hakim Agung Sudrajad Dimyati (SD) resmi berstatus tersangka kasus suap dan ditahan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama 20 hari ke depan. (Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta Hakim Agung yang menjadi tersangka kasus suap pengurusan perkara Sudrajad Dimyati pernah terlibat dugaan lobi-lobi terkait seleksi hakim. Kejadian itu terjadi pada tahun 2013 di DPR RI.

Hal tersebut diungkap oleh Ketua Komisi (KY) Mukti Fajar Nur Dewata dalam konferensi pers di kantornya Jumat (23/9/2022). 

"Mengenai lobi itu terjadi di tahun  2013 dan pada saat itu," kata Mukti saat jumpa pers di Kantor KY, Jakarta, Jumat (23/9/2022).

Namun, kata Mukti, adanya lobi-lobi tersebut tidak terbukti. Sehingga, Sudrajad tetap lolos pada seleksi hakim saat itu. 

"Itu tidak terbukti, sehingga kemudian saudara tersebut dinyatakan lolos pada proses seleksi calon hakim," ucapnya.

Mengilas pada kejadian tersebut di tahun 2013, Komisi III DPR menggelar fit and proper test calon hakim agung. Saat itu, Sudrajad Dimyati, usai menjalani fit and proper test, sempat keluar dari ruangan dan langsung menuju kamar mandi atau toilet di sebelah ruang Komisi VIII DPR.

Selang berapa lama, Sudrajad yang mengenakan kemeja putih dan jas itu dibuntuti oleh anggota Fraksi dari PKB Bachrudin Nasori. Keduanya tertangkap basah, melakukan pembicaraan dan bisik-bisik.

Tepat di depan toilet, Sudrajad menyerahkan sesuatu kepada Bachrudin dengan cepat. Namun, belum diketahui apakah yang diserahkan tersebut terkait agar dirinya lulus dalam fit and proper test calon hakim agung. Pasalnya, posisi Bachrudin menutupi barang yang diserahkan.

"Tidak ada, saya tidak melakukan lobi-lobi," kilah Sudrajad saat ditanya wartawan dengan mimik gugup di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta.

Ketika dimintai klarifikasi perihal pertemuan di toilet bersama calon hakim agung tersebut, Anggota Komisi III Bachrudin Nasori membantah dan terlihat kaget. 

"Yang mana, saya sering ke kamar mandi karena mau kencing," bantah Bachrudin dengan kaget.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mengaku Minta Calon Daftar Hakim Agung Perempuan

Komisi Yudisial (KY) bakal ikut memeriksa hakim dan pihak yang terlibat dalam kasus suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA). (Merdeka.com)
Komisi Yudisial (KY) bakal ikut memeriksa hakim dan pihak yang terlibat dalam kasus suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA). (Merdeka.com)

 

Politisi PKB ini tegas membantah menerima sesuatu dari Sudrajad Dimyati. Dirinya berkilah hanya menerima secarik kertas dan menanyakan perihal calon hakim agung perempuan baik karier dan non-karier.

"Saya tak menerima apa-apa, saya cuma minta daftar nama soal calon hakim agung perempuan yang karier dan non karier. Jadi saya nanya mana yang karier dan non karier," jelas Bachrudin.

Sudrajat langsung ngacir menghindari wartawan dan pergi ke mobilnya. Saat ditanya apakah yakin akan lulus menuju calon hakim agung, dia menjawab menyerahkan sepenuhnya ke DPR.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi 

Sumber: Merdeka.com

Infografis Deretan Kepala Daerah Terkena OTT KPK. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Deretan Kepala Daerah Terkena OTT KPK. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya