Jokowi: Indonesia Butuh SDM Berkualitas dan Berintegritas

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, berintegritas dengan tujuan memenuhi tantangan pasar global saat ini.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 25 Sep 2022, 13:20 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2022, 13:20 WIB
Pembukaan kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi)
Presiden Jokowi saat pembukaan kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) yang berlokasi di gedung Tzu Chi School, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada Sabtu, (24/9), secara daring. (Dok. Tim Publikasi Permabudhi)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, berintegritas dengan tujuan memenuhi tantangan pasar global saat ini.

Hal itu disampaikan Jokowi saat pembukaan kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) yang berlokasi di gedung Tzu Chi School, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada Sabtu, (24/9/2022), secara daring.

"Kita butuh SDM yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan, tetapi juga berintegritas, bekerja keras, bergotong-royong, berlandaskan Pancasila," kata Jokowi seperti dikutip dari siaran pers direrima, Minggu (25/9/2022).

Jokowi memastikan, pemerintah terus berupaya untuk meminta supaya lembaga-lembaga pendidikan menjadi bagian penting dari revolusi mental. Dia mendorong, sejak dini anak Indonesia harus berlatih untuk saling peduli, bekerjasama, dan bergotong-royong.

"Gotong royong lintas agama yang berbeda adalah kekuatan negara kita Indonesia yang dikagumi masyarakat dunia. Itulah pilar utama bagi bangsa Indonesia, pilar utama bagi kemanusiaan yang adil dan beradab," ujar kepala negara.

Presiden menjelaskan, tugas pemerintah saat ini adalah memfasilitasi masyarakat agar dapat tumbuh penerus bangsa yang bermental sesuai dengan amalan Pancasila yang menjaga rukun sesama pemeluk agama.

Indonesia Negara Multikultur

Menko PMK Muhadjir Effendy
Menko PMK Muhadjir Effendy saat memberi sambutan pada acara 'Gala Dinner Bersama Bupati Lombok Barat' sekaligus meresmikan peluncuran program Inovasi dan Pelayanan Publik Gerakan Indonesia Melayani di Lombok, Kamis (8/9/2022). (Dok Kemenko PMK RI)

Menambahkan sambutan Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang turut hadir mengatakan, sejarah berdirinya Permabudhi yang sarat akan pelestarian terhadap upaya menghidupkan serta menjaga kelestarian hidup umat beragama.

Menurut Muhadjir, Indonesia merupakan salah satu negara multikultural dengan keanekaragaman agama, suku, dan juga ras yang beragam.

"Keberagaman ini merupakan aset bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan kita kawal bersama," ungkap Muhadjir.

Muhadjir pun berterima kasih, sebab Permabudhi telah bekerjasama secara baik dengan pemerintah terutama Kemenko PMK dalam gerakan revolusi mental yang meliputi program Indonesia bersatu, Indonesia bersih, Indonesia mandiri, Indonesia melayani, serta Indonesia tertib.

Seperti diketahui, Permabudhi merupakan wadah persatuan umat Buddha dari 9 organisasi dan 3 Sangha yakni Sangha Theravada Indonesia, Sangha Agung Indonesia, serta Sangha Mahayana Indonesia. Permabudhi didirikan pada tahun 2018 dan diresmikan secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara.

Soal Jalannya Munas Permabudhi

Sebelumnya pada Munas pertama Permabudhi, terpilih Ir. Arief Harsono sebagai ketua umum. Namun pada tahun 2021, pria tersebut meninggal dunia dan digantikan oleh Prof. Philip Kuncoro melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Permabudhi.

Dalam Munas ke-2 ini, Permabudhi mengangkat tema "Bersama Permabudhi Indonesia Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.

Sementara itu, Ketua panitia pelaksana Munas, Bambang Patijaya mengatakan, tema yang diusung Permabudhi sejalan dengan kondisi Indonesia yang dilanda Covid-19 dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.

“Adapun pandemi Covid-19, membuat semua komponen masyarakat bersatupadu bergotong-royong untuk bangkit dan keluar dari pandemi Covid-19,” pungkas Bambang.

Sebagai catatan, Munas ke-2 Permabudhi ini turut dihadiri oleh Dirjen Bimas Agama Buddha, Forkopimda, dan perwakilan pemuka agama lintas organisasi seperti Peradah, KWI, PGI, MATAKIN, PBNU, PP Muhammadiyah, serta MUI.

Infografis Jejak Ajaran Toleransi Sunan Kudus
Infografis Jejak Ajaran Toleransi Sunan Kudus. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya