Ditangani Densus 88 Polri, Wanita Berpistol di Istana Masih Tak Kooperatif

Densus 88 Antiteror juga tengah mengusut asal usul empat pucuk pistol yang didapat dari hasil penggeledahan di rumah tersangka Siti Elina.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 28 Okt 2022, 13:34 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2022, 13:12 WIB
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan (Foto: Dokumentasi Humas Mabes Polri)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih memeriksa Siti Elina (SE), wanita bercadar yang berniat menerobos ke Istana Negara dengan membawa sepucuk senjata api. Namun begitu, tersangka sejauh ini belum kooperatif dalam memberikan keterangan ke penyidik.

"Kasus upaya penyerangan di Istana Presiden. Penanganan kasus upaya penyerangan di istana presiden yang terjadi pada hari Selasa 25 Oktober 2022 lalu saat ini sepenuhnya ditangani oleh Densus 88 Antiteror Polri. Proses pemeriksaan masih terus berjalan, namun hingga saat ini yang bersangkutan saudari SE masih diam dan belum kooperatif," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (28/10/2022).

Densus 88 Antiteror juga tengah mengusut asal usul empat pucuk pistol yang didapat dari hasil penggeledahan di rumah tersangka Siti Elina. Salah satu pistol tersebut merupakan jenis FN yang dibawa ke kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat dan ditodongkan ke arah Paspampres.

"Kita belum ada keterangan lanjut ke sana. Jadi ke empatnya (pistol) kah punya dia, atau bukan, masih kita dalami," kata Kabag Banops Densus 88, Kombes Aswin Siregar dalam dalam keterangannya, Jakarta, Kamis 27 Oktober 2022.

Dia menjelaskan, empat pistol tersebut didapatkan kepolisian saat menggeledah rumah Elina yang berada di kawasan Koja, Jakarta Utara pada Selasa 25 Oktober 2022 lalu.

Namun, dia menegaskan empat pistol tersebut belum tentu merupakan senjata api (senpi) karena perlu dilakukan pemeriksaan lebih jelas lagi.

"Sebenarnya semuanya berbentuk pistol ya. Jangan bilang senpi dulu. Karena kenyataannya itu kita belum tahu bisa nembak atau tidak, karena bentuknya memang seperti pistol. Sekarang sedang diuji, kemudian partsnya atau bagian senjata sedang diperiksa apakah betul kategori senpi atau senjata rakitan, atau air gun," tutup Aswin.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan dari hasil pemeriksaan diketahui Siti Elina mengambil senjata api jenis FN itu secara diam-diam tanpa diketahui pamannya.

"Hasil pemeriksaan kami, senjata api ini baru sehari sebelumnya diambil oleh yang bersangkutan secara diam-diam. Ternyata ini milik pamannya, kemudian dibawa ke Istana, dari sini lah kami sita," ujar Hengki.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tanpa Peluru

Sebelumnya, Penyidik Polda Metro Jaya mendapati pistol jenis FN yang dibawa Siti Elina kosong tanpa peluru. Siti Elina merupakan perempuan bersenpi yang mencoba menerobos Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa 25 Oktober 2022 kemarin.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkap senpi SE terpisah dengan magazine dan hanya terisi selongsong tanpa proyektil.

"Itu terpisah antara pistol dengan magazine, dan di dalam magazine itu ada satu selongsong artinya tanpa proyektil," kata Hengki saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022).

Fakta itu ditemukan ketika petugas Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengamankan senjata dari tangan Siti ketika hendak menerobos ring satu Istana Negara.

Namun, untuk memastikan terkait senjata ilegal yang dibawa Siti penyidik masih mendalami dengan melakukan uji balistik.

"Nah ini masih kita dalami bekerjasama dengan Tim Laboratorium forensik untuk melakukan uji balistik. Apakah terisi atau tidak, dengan ini merujuk pada pasal yang kita tersangkakan," jelas Hengki.

 

Infografis penangkapan teroris dalam sepekan
Infografis penangkapan teroris dalam sepekan (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya