Liputan6.com, Jakarta - Jumlah kasus harian pasien positif Covid-19 di Tanah Air kembali bertambah pada Minggu (20/11/2022). Berdasar data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, ada kenaikan 5.172 kasus pada hari ini.
Kini, total kasus terkonfirmasi positif virus Corona di Indonesia terhitung sejak Maret 2020 sampai saat ini menjadi 6.608.367 orang.
Advertisement
Baca Juga
Kenaikan kasus positif ini juga diikuti dengan penambahan pasien sembuh dan telah dinyatakan negatif Covid-19.
Pada hari ini, pasien yang dinyatakan negatif Covid-19 bertambah 5.690, sehingga total akumulasi kasus sembuh di Indonesia telah mencapai 6.386.809 orang.
Kasus kematian akibat terpapar Covid-19 juga masih terjadi. Menurut Satgas Covid-19, angka kasus kematian telah menyentuh 159.379 jiwa, setelah ada penambahan 31 pasien meninggal.
Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak pukul 12.00 WIB, Sabtu, 19 November 2022, hingga hari ini, Minggu (20/11/2022) pada jam yang sama.Â
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua
Kasus Covid-19 Ngegas Lagi, Level PPKM Bakal Dinaikkan?
Kasus Covid-19Â mengalami kenaikan di Indonesia. Sementara, belum ada kebijakan agar level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dinaikkan oleh pemerintah.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, level PPKM bakal ditingkatkan jika Indonesia di atas 20 kasus per 100 ribu perminggu. Di tambah, tingkat keterisian rumah sakit 5 kasus per 100 per minggu. Selain itu, tingkat kematian 1 kasus per 100 ribu penduduk perminggu.
"PPKM itu akan naik kalau kita di atas 20 kasus per 100 ribu per minggu. Atau masuk rumah sakitnya 5 kasus per 100 ribu per minggu, kematian itu satu kasus per 100 ribu penduduk per minggu, itu standard-nya WHO," kata Budi di kantor Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta, Jumat (18/11).
Sementara, saat ini tingkat kasus di RI masih di bawah 20 kasus per 100 ribu per minggu. Pemerintah tinggal mengacu angka tersebut bila level PPKM dinaikkan.
"Tinggal dilihat saja, angkanya kita, kalau saya enggak salah, kemarin itu naik dari dua kasus per 100 per minggu, sekarang mungkin 12-an atau 13-an, tapi masih di bawah 20 per 100 ribu penduduk per minggu, jadi masih masuk level satunya WHO," ucapnya.
Menurut Budi, kenaikan dari kasus Covid-19 bukan karena momen pada hari Lebaran maupun Natal dan Tahun Baru. Tetapi, disebabkan adanya varian virus yang baru.
"Pengalaman kita sudah kita lihat, kenaikan dari gelombang bukan karena liburan. Itu pertama kali kita mikirnya begitu. Tapi sesudah kita lihat ternyata disebabkan oleh varian baru," kata Budi.
"Jadi Nataru atau tidak Nataru atau yang lain, kemarin lebaran enggak naik. Kemarin lebaran itu pergerakan lebih dahsyat dari Nataru kan bulan Juli, Juni enggak naik," pungkasnya.
Â
Advertisement