Liputan6.com, Jakarta Sebagai upaya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, Pemerintah melalui Badan Intilejen Negara (BIN), Kemeterian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Agama membangun Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) bagi putera-puteri daerah yang dikuliahkan di Pulau Jawa.
Selain itu, Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) juga bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa dari timur Indonesia. Asrama Mahasiswa Nusantara pertama didirikan Presiden RI Joko Widodo di Surabaya, Jawa Timur. Selain Surabaya, sejumlah kota besar juga sudah dicanangkan menjadi tempat dibangunnya AMN, seperti Makasar, Sulawesi Selatan dan Manado, Sulawesi Utara.
Tak hanya diberikan wadah untuk tinggal dan berkumpul, para mahasiswa juga diberikan beasiswa penuh LPDP dari Kemenkeu selama berkuliah, termasuk biaya hidupnya. Hal tersebut membuat para mahasiswa Papua merasa terbantu dengan adanya perhatian dari Pemerintah.
Advertisement
Ciptakan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Presiden Jokowi menekankan, dibangunnya Asrama Mahasiswa Nusantara ini untuk menyatukan putera-puteri dari berbagai wilayah di Indonesia dalam satu tempat tinggal. Sehingga, persatuan dan kesatuan dapat semakin erat terbangun dan menghasilkan gotong royong dalam membangun Indonesia pada masa mendatang.
“Pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara ini untuk kita saling mengenal. Mahasiswa dari Papua kenal dengan yang dari Aceh di asrama ini. Begitu juga dengan mahasiswa dari daerah-daerah lainnya. Tujuannya agar rukun dan kompak karena di asrama diberikan wawasan kebangsaan," tuturnya.
Presiden Jokowi berharap, dengan berkumpulnya mahasiswa dari seluruh Indonesia di asrama ini, Bangsa dan Negara Indonesia akan lebih kuat pada masa mendatang.
“Ke depan, kalau kita rukun, kalau kita kompak, ini akan menjadi sebuah kekuatan besar bagi Bangsa Indonesia karena perbedaan yang kita miliki adalah kekuatan," tambah Presiden Jokowi.
Advertisement
Ciptakan SDM Berkarakter Pancasila
Bersama masyarakat Surabaya, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Prof. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., turut menyaksikan asrama pembangunan mahasiswa berkarakter Pancasila ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Selasa (29/11/2022).
Prof. Yudian mengapresiasi upaya Pemerintah dalam membangun Sumber Daya Manusia Indonesia yang unggul dan berkarakter Pancasila.
“Adanya Asrama Mahasiswa Nusantara ini baik sekali bagi para penghuninya. Di sini, para mahasiswa akan terasah keterampilannya, yang terpenting jiwa nasionalisme, bela negara, dan punya cita-cita yang sama untuk Indonesia. Saya pikir ini upaya konkret Pemerintah dalam mewujudkan persatuan Indonesia dan keadilan sosial," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Yudian berbincang bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Nadiem Makarim dan Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Haryono, M.Pd. tentang Pendidikan Pancasila di semua jenjang pendidikan.
Nadiem menyambut baik gagasan BPIP dalam menghadirkan kembali mata ajar Pendidikan Pancasila secara khusus kepada para pelajar dan mahasiswa. Ia berpendapat bahwa pembangunan karakter harus didasari dengan ideologi Pancasila.
Kepala BPIP, Prof. Yudian juga mengapresiasi kurikulum merdeka Kemendikbudristek. Menurutnya, kurikulum ini mengarah pada pembentukan peserta didik yang partisipatif, empati, dan kolaboratif melalui mata ajar dan metodologi pembelajaran, sehingga dapat menjadi pelajar berkarakter Pancasila.
Â
(*)