Polisi Periksa 3 Keluarga Pelaku Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar Bandung

Polisi masih mengusut serangan bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat pada Rabu 7 Desember 2022.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 08 Des 2022, 14:08 WIB
Diterbitkan 08 Des 2022, 14:06 WIB
Ledakan terjadi di polsek Astana Anyar Bandung.
Ledakan terjadi di polsek Astana Anyar Bandung. (istimewa)
bom bunuh diri polsek astana anyar
Seorang polisi tampak berjaga di dekat garis polisi, pasca insiden bom bunuh diri di Polsek Astana anyar, Bandung. Rabu (7/12/2022). (Dikdik Ripaldi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi tengah mendalami motif Agus Sujatno alias Agus Muslim melakukan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 7 Desember 2022. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut, pihaknya tengah memeriksa tiga keluarga pelaku.

"Jadi 3 keluarga pelaku ini dimintai keterangan terkait dengan peristiwa bom bunuh diri tersebut," ujar Ramadhan dalam keterangannya, Kamis (8/12/2022).

Ramadhan menyebut, ketiga keluarga pelaku diperiksa sebagai saksi. Menurutnya, jika dalam pemeriksaan tidak ditemukan unsur keterlibatan, ketiganya akan dilepaskan.

"Tentunya bila ketiga (keluarga) pelaku ini tidak ada keterlibatan, tentu setelah pemeriksaan akan kita kembalikan ke keluarga," kata Ramadhan.

Selain ketiga keluarga pelaku, Polisi juga tengah memeriksa saksi lainnya. Total saksi yang diperiksa termasuk keluarga pelaku ada 18 orang.

"Saat ini Polri sedang melakukan pendalaman dan juga mengambil atau meminta keterangan terhadap 18 orang saksi terdiri dari 6 anggota Polsek Astana Anyar, 9 dari masyarakat, dan 3 keluarga pelaku," kata dia.

Polisi masih mengusut serangan bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat pada Rabu 7 Desember 2022. Terungkap, pelaku Agus Sujatno alias Agus Muslim membawa dan meledakkan bom panci.

"Terkait dengan bom yang digunakan oleh pelaku adalah jenis bom panci," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan dalam keterangannya, Kamis (8/12/2022).

Ramadhan menerangkan, sebagian bangunan Polsek Astana Anyar efek dari ledakan. Satu orang polisi tewas dan 9 anggota polsek serta satu warga sipil dalam kejadian tersebut.

"Kerugian yang ditimbulkan ada 11 orang diantaranya 1 anggota polsek meninggal dunia," ujar dia.

Ledakan bom bunuh diri diketahui terjadi sekitar pukul 08.20 WIB. Saat kejadian ledakan, anggota Polsek Astana Anyar tengah melaksanakan apel pagi.

Seorang laki-laki menerobos masuk sambil mengacungkan senjata tajam. Saat itu, beberapa anggota polisi disebut sempat menghindar. Tak lama setelah itu terdengar ledakan dari pintu masuk Polsek.

BNPT Kejar Kelompok yang Support Aksi Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar

PENGAMANAN LOKASI LEDAKAN DI ASTANAANYAR
Petugas kepolisian meblokade jalan menuju insiden ledakan yang terjadi Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Kabid Humad Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo menyebut ledakan akibat bom bunuh diri ini terjadi saat jajaran Polsek Astana Anyar tengah melakukan apel pagi. (AP Photo/Ahmad Fauzan)

Pengungkapan kasus bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar terus bergulir. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus menyelidiki pihak-pihak yang menjadi pemberi bantuan terhadap aksi terorisme tersebut. 

Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar, Kamis (8/12/2022) mengatakan, pihaknya saat ini masih menyelidiki kegiatan-kegiatan yang dilakukan pelaku sebelum melakukan aksi bom yang menewaskan seorang pelaku dan seorang anggota Polri tersebut.

"Kami masih ingin terus mencoba melihat kelompok lain yang memberikan perbantuan, kami terus menyelidiki ke arah itu," kata Boy.

Dia mengatakan ideologi berbasis kekerasan itu sangat berbahaya dan perlu diantisipasi bersama.

Menurut Boy, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, yang teridentifikasi sebagai Agus Sujatno alias Agus Muslim, merupakan warga Bandung yang sempat berpindah ke Jawa Tengah. Oleh karena itu, BNPT masih perlu memperdalam profil mantan narapidana terorisme itu.

"Kami masih terus berkoordinasi dengan unsur lain agar antisipasi ke depan kita bisa lebih maksimal lagi," tambahnya.

Selain itu, Boy menilai polisi kerap menjadi sasaran para pelaku terorisme karena menurutnya kelompok teroris menganggap polisi merupakan ancaman bagi tindakan mereka.

"Jadi, secara psikologis, di kalangan mereka ini menjadikan unsur kepolisian sebagai target untuk balas dendam mereka. Ini tentu sangat kami sayangkan terjadi, apalagi kembali ada yang gugur," jelasnya.

Dia pun mengutuk tragedi bom bunuh diri yang dilakukan oleh teroris yang terafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Menurutnya, pelaku bom bunuh diri itu terpengaruh oleh virus ideologi terorisme yang menghalalkan segala cara.

"Kami sesalkan kembali terjadi; yang kedua, kami tentu belasungkawa terhadap aparat kepolisian yang gugur dan juga yang mengalami luka," ujar Boy Rafli Amar.

Jalan Depan Polsek Astana Anyar Bandung kembali Dibuka Usai Bom Bunuh Diri

PENGAMANAN LOKASI LEDAKAN DI ASTANAANYAR
Seorang petugas polisi berjaga di jalan menuju insiden ledakan yang terjadi Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Polri menyatakan ledakan yang terjadi pagi ini sekitar pukul 08.15 WIB di Polsek Astana Anyar Kota Bandung diduga merupakan aksi bom bunuh diri. (AP Photo/Ahmad Fauzan)

Ruas Jalan Astana Anyar yang berada di depan Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, kembali bisa dilalui oleh masyarakat pada Kamis pagi setelah adanya ledakan bom yang terjadi Rabu (7/12/2022).

Kepala Bagian Operasi Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung AKP Deden Juandi mengatakan jalan itu mulai dibuka kembali guna mencegah adanya penumpukan arus lalu lintas dari arah selatan.

"Ada petugas di depan polsek, dari selatan ke utara saja satu jalur," kata Deden saat dihubungi.

Biasanya, Jalan Astanaanyar di ruas kawasan Polsek Astanaanyar diberlakukan satu jalur dari selatan ke utara pada pukul 06.00-12.00 WIB. Setelah jam tersebut, kendaraan bisa melintas dua arah di jalur itu.

Namun, karena adanya tragedi bom itu, menurut Deden, penerapan satu arah diberlakukan karena arus dua arah tidak memungkinkan. Terlebih lagi bahu jalan di depan Polsek Astanaanyar masih dipasang garis polisi.

Untuk itu, menurutnya polisi pun memasang water barier di jalan dari arah utara. Sehingga kendaraan dari arah utara pun tidak bisa melintas ke Jalan Astanaanyar.

"Masih satu arah yang dibuka karena di depan Mako Astanaanyar masih banyak kendaraan petugas yang sedang membereskan TKP," kata dia.

Menurutnya skema lalu lintas satu arah itu masih akan tetap diberlakukan hingga waktu yang belum ditentukan. Karena pihaknya pun masih menunggu petunjuk hingga tempat kejadian perkara sudah benar-benar kembali normal.

"Kalau sudah ada petunjuk dan di TKP sudah clear baru kita buka dua arah," katanya.

INFOGRAFIS: Deretan Kasus Ledakan Bom di Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Deretan Kasus Ledakan Bom di Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya