Kasus Keluarga Kalideres, Polisi: Keempatnya Tak Gunakan Cara Biasa untuk Sembuhkan Penyakit

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi mengungkapkan fakta baru dari kasus kematian keluarga Kalideres.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Des 2022, 19:02 WIB
Diterbitkan 09 Des 2022, 19:02 WIB
Polisi Olah TKP Kasus Satu Keluarga Meninggal di Kalideres
Penyidik dari Polsek Kalideres bersama tim yang mengenakan baju Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri datang ke lokasi rumah tempat penemuan empat jenazah satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat,Rabu (16/11/2022). Hingga sampai saat ini Polisi belum mengungkapkan penyebab kematian korban melainkan berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan dan ditemukan fakta keempat jasad itu sudah lama tidak mendapat asuman makanan maupun minuman. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi mengungkapkan fakta baru dari kasus kematian keluarga Kalideres. Dia menyebut keempat penghuni rumah itu tidak menggunakan cara-cara biasa dalam menyembuhkan penyakit selama hidupnya.

"Keempat jenazah ini semasa hidupnya tidak menggunakan cara-cara yang biasa untuk menyembuhkan penyakitnya," kata Hengki saat konfrensi pers, Jakarta, Jumat (9/12/2022).

Dia menuturkan, penyidik melakukan penelusuran terkait penggunaan BPJS keluarga Kalideres itu. Namun, selama dua tahun, tidak ada riwayat penggunaan asuransi kesehatan tersebut oleh mereka.

Selain itu, penyidik tidak menemukan nama keempatnya dalam daftar pasien di fasilitas kesehatan yang seperti disebutkan oleh salah satu saksi. 

"Sebagai contoh kita adakan penelusuran dari BPJS. Selama 2 tahun, BPJS juga tidak digunakan. Kemudian ada salah satu saksi pada saat Budianto ini menyatakan bahwa uang digunakan untuk berobat. Tapi setelah kita teliti, di administrasi ternyata tidak pernah ada pasien atas nama empat orang yang meninggal, salah satu atau keempatnya," tambah Hengki soal kasus satu keluarga Kalideres tewas itu.

Sebelumnya, Laboratorium Forensik Polri telah melakukan pemeriksaan pada empat jasad sekeluarga yang ditemukan di Kalideres, Jakarta Barat. Kabid Puslabfor Kombes Wahyu Marsudi mengungkapkan, terdapat lima temuan dari hasil pemeriksaan.

Pertama, tidak ditemukan adanya kerusakan di TKP. Kemudian, tidak ditemukan adanya percikan-percikan darah. Ketiga, tidak ditemukan DNA selain keempat korban. Lalu, tidak ada temuan bahan beracun dan berbahaya.

"Jadi dari segi laboratorium forensik tidak ditemukan adanya bahan beracun dan berbahaya dari tubuh korban," kata Wahyu

"Ternyata tidak kita temukan DNA, selain daripada DNA keempat korban tadi,"

 

Obat Kanker Payudara

Terbaru, ditemukannya obat kanker payudara pada tubuh korban Renny Margaretha (68).

"Kami menemukan di organ hepar Margaretha, ditemukan tamoxifen. Obat kanker payudara. Ini kebetulan di TKP ditemukan cairan bening yang kami periksa ternyata juga terdeteksi mengandung tamoxifen, jadi klop," ungkap Wahyu.

Seperti diketahui, empat orang anggota keluarga ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11).

Jasad satu keluarga yang telah membusuk itu ditemukan pertama kali oleh warga setempat yang terganggu dengan bau tak sedap di permukimannya. Keempat jasad itu yakni Rudyanto Gunawan (71) yang ditemukan dalam posisi tertidur di atas kasur di kamar belakang, istri Rudyanto bernama Margaretha Gunawan (68) ditemukan di kamar depan dalam posisi tertidur di atas kasur, anak dari Rudyanto-Margaretha bernama Dian (40).

Terakhir, ipar dari Rudyanto bernama Budyanto Gunawan yang ditemukan dalam posisi telentang di sofa ruang tamu.

 

Reporter: Lydia Fransisca

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya