Ahli: Perilaku Brigadir J Kadang Tak Selayaknya Ajudan, Merasa Diistimewakan Putri Candrawathi

Ahli Psikologi Forensik dari Asosiasi Psikologi Forensik (APFISOR) Reni Kusuma Wardhani membacakan hasil asesmen psikologis Yosua alias Brigadir J dengan menggunakan pendekatan retro perspektif.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 21 Des 2022, 18:41 WIB
Diterbitkan 21 Des 2022, 18:41 WIB
6 Terdakwa Perintangan Penyidikan Bersaksi di Sidang Ferdy Sambo
Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo (tengah) menghampiri sang istri Putri Candrawathi saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022). Sidang tersebut beragendakan pemeriksaan saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU), di antaranya enam terdakwa kasus perintangan penyidikan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Terjadi perubahan sikap pada diri Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J semenjak diberi mandat menjadi ajudan dari Putri Candrawathi.

Hal itu terkuak usai Ahli Psikologi Forensik dari Asosiasi Psikologi Forensik (APFISOR) Reni Kusuma Wardhani membacakan hasil asemen psikologis Brigadir J dengan menggunakan pendekatan retro perspektif.

Dalam hal ini, Himpunan Psikolog Indonesia (HPI) wawancara keluarga di Jambi, teman-teman dekat, teman kerja semasa di Jambi, teman sekolah, dan juga teman kerja di Jakarta.

"Didapatkan informasi ada perubahan sikap sejak diberi kepercayaan sebagai kepala rumah tangga dalam istilah mereka dan aide-de-camp (ADC) yang ditugaskan mendampingi ibu Putri," kata Reni di PN Jaksel, Rabu (21/12/2022).

Reni mengungkapkan secara penampilan terkesan lebih mewah dibanding sebelumnya, menunjukan power dan dominiasi terhadap aide-de-camp serta perangkat rumah tangga lain.

"Berperilaku yang dinilai ada kalanya tidak selayaknya ADC, merasa lebih percaya dan lebih diistimewakan oleh bu Putri," ucap Reni.

Reni mengungkap, Brigadir J memiliki keberanian untuk menunda serta tidak melaksanakan perintah dari atasan.

"Lebih mudah tersinggung dan merespons kemarahan," ucap dia.

Padahal, di masa kecil dan masa remaja, Brigadir J dikenal sebagai anak yang karakter baik, aktif dalam berbagai kegiatan dan positif dalam kegiatannya.

"Tidak dijumpai adanya riwayat tingkah laku Yosua dalam melanggar aturan, terlibat perkelahian dan penyalahgunaan Napza," ujar dia.

 


Kesaksian Konsisten

Reni mengungkapkan, di awal kerjanya sebagai polisi dikenal sebagai anggota yang cekatan, memiliki dedikasi, tidak pernah membantah sigap dan patuh. Tak cuma itu, Brigadir J juga mampu bekerja dengan baik, dan layak direkomendasikan sebagai ADC pejabat tinggi kepolisian.

"Bahwa awalnya Yosua dinilai dapat bekerja dan menjalankan peran ADC dengan baik," ucap Reni.

Menurut Reni, informasi dari teman dan rekan kerja saling bersesuaian dan konsisten dengan informasi yang diperoleh dari Jambi.

"Namun ada keterbatasan data untuk kemudian menarik simpulan psikologis Nofriansyah karena yang bersangkutan sudah meninggal dunia. Meskipun kemudian diperoleh informasi yang konsisten dari pada informasi dan tersangka mengenai beberapa hal. Beberapa hal ini lah yang bisa kami simpulkan," ujar dia.

Infografis Skor Lie Detector 5 Terdakwa Pembunuhan Brigadir J. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Skor Lie Detector 5 Terdakwa Pembunuhan Brigadir J. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya