Liputan6.com, Jakarta Mantan Kadiv Propam, Ferdy Sambo menjalani pemeriksaan sebagai terdakwa atas kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Ada pun sidang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (Jaksel), Selasa (10/1/2023).
Pada keterangannya, Sambo menceritakan perihal dugaan pelecehan seksual yang dialami sang istri, Putri Candrawathi.
Advertisement
"Kapan saudara tahu," tanya Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso.
Baca Juga
"Saya mengetahui di tanggal 8 Juli 2022 pada saat istri saya kembali dari Magelang," jawab Sambo.
"Sebelumnya komunikasi dengan istri saudara di tanggal 7 Juli," Wahyu kembali memperdalam.
Sambo menerangkan, awalnya Putri Candrawathi menghubungi via sambungan telepon pada 7 Juli sekira pukul 23.00 WIB. Terdengar, nada bicara seperti orang menangis.
"Istri saya menelpon ke saya nangis dan suaranya berbisik," kata Sambo.
Sambo lantas mengulang kembali pembicaraan dengan Putri Candrawathi kala itu.
"Pah Yoshua kurang hajar kepada saya. Dia masuk ke kamar, saya kemudian kaget," ujar Putri ditirukan Sambo.
"Kurang hajar apa," Sambo bertanya ke Putri Candrawathi.
"Sudah pa saya akan kembali besok. Nanti saya akan jelaskan di Jakarta. Papah jangan hubungi ADC yang lain karena saya takut," jawab Putri.
Â
Respons Ferdy Sambo Dengar Berita yang Menimpa Putri
Sambo mengatakan, ia sebenarnya sudah menawarkan menjemput Putri Candrawathi. Namun, ditolak dengan alasan khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Saya akan menjemput kamu di Magelang," jawab Sambo ke Putri waktu itu.
"Tidak usah pa, nanti akan terjadi sesuatu ke saya," jawab Putri Candrawathi.
"Apa kalau begitu saya ke Polres pengamanan untuk kamu," ujar Sambo
"Sudah pah, saya situasi sudah tenang di sini, Kuat dan Ricky sudah tidur di tangga. Besok pagi-pagi saya akan kembali ke Jakarta," jawab Putri Candrawathi.
Wahyu bertanya respons Ferdy Sambo takala mendengar berita yang menimpa istrinya.
"Di Magelang ada tiga ajudan bersama dua orang ART. Tiga ajudan sudah ikuti saudara sudah lama kecuali Richard. Ketika saudara mendapatkan berita dari istri saudara tentang kekurang hajaran dari korban sebagaimana saudara sampaikan tadi, apa yang terbesit di pikiran saudara?," tanya Wahyu.
"Saya tidak terpikir akan sefatal sebagaimana di sampaikan istri saya di tanggal 8 Juli," jawab Sambo.
Â
Advertisement
Cerita Putri ke Ferdy Sambo soal Pelecehan Seksual
Wahyu kembali mengulik informasi tentang pelecehan yang dialami oleh Putri Candrawathi ke mantan Kadiv Propam tersebut.Â
"Kapan istri saudara menceritakan tentang pelecehan seksual yang saudara terangkan," ujar Wahyu.
Sambo mengatakan, Putri Candrawathi tiba di Jakarta. Posisinya, saat sedang berada di ruang kerja. Sang istri kemudian menghampiri dirinya di ruang kerja.
"Kamu mau cerita apa," tanya Sambo.
"Saya makan dulu nanti kita bicara di lantai 3," jawab Putri Candrawathi.
Sambo mengutarakan, ia naik ke lantai tiga sambil menunggu sang istri menyudahi makan.
"Setelah itu selesai makan, istri saya naik ke lantai 3," ujar Sambo.
Sambo mengaku terkejut mendengar cerita Putri Cabdrawathi. Menurut dia, kejadian bukan hanya pelecehan tapi lebih fatal dari itu.
Wahyu mengulas lagi hal-hal yang diceritakan Putri Candrawathi ke Ferdy Sambo.
"Bukan hanya pelecehan tapi lebih fatal dari itu, kemudian," ujar Wahyu.
"Kemudian waktu itu saya emosi. Saya marah kemudian saya tidak perkirakan ini akan terjadi sefatal itu. Kemudian kalau saya diceritakan itu semalam, pasti saya akan jemput semalam yang mulia," jawab Sambo.
Sambo mengatakan, ia merasa harus meminta pertanggungjawaban kepada ajudan yang menjaga keluarganya di Magelang.
"Saya panggil lah Ricky Rizal ke lantai 3," tandas Sambo.