Kolaborasi Kemendagri & Color of Indonesia di Gelaran 2nd Indonesia International Culture Festival 2023

Kegiatan tersebut akan memuat pertukaran dan pertunjukan budaya, business meeting, serta menjadi ajang promosi budaya. Para pelaku budaya dari 11 negara akan dapat saling berinteraksi dengan masyarakat yang mengunjungi gelaran itu.

oleh stella maris diperbarui 27 Jul 2023, 09:50 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2023, 20:00 WIB
Kemendagri
Kolaborasi Kemendagri & Color of Indonesia di Gelaran 2nd Indonesia International Culture Festival 2023/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Acara 2nd Indonesia International Culture Festival 2023 bakal digelar pada 25 Oktober sampai 2 November 2023, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Taman Impian Jaya Ancol Jakarta, dan SMA Labschool Cirendeu Ciputat, Tangerang Selatan. Acara tersebut merupakan hasil kolaborasi Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan Yayasan Color of Indonesia 

Kegiatan ini juga bakal melibatkan peserta dan pelaku budaya dari 11 negara, diantaranya Korea, Filipina, India, Rusia, Bulgaria, Yunani, Meksiko, Zimbabwe, Sri Lanka, Bangladesh, dan Taiwan. Dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (26/7), Direktur Jenderal (Dirjen) Polpum Kemendagri Bahtiar mengatakan, pihaknya menyambut positif rencana digelarnya acara tersebut. 

Menurutnya forum tersebut bakal mempertemukan pelaku budaya di seluruh Indonesia dan melibatkan pelaku budaya di level internasional. Dia berharap acara tersebut bakal menjadi ajang interaksi pelaku budaya yang akan menghasilkan harmoni kebudayaan antara manusia dan peradaban, yang pada akhirnya membawa nama baik Indonesia di kancah internasional.

"Menurut saya ini seluruh masyarakat Indonesia dan khususnya kami Kemendagri menyambut baik, karena sekali lagi ini tidak banyak organisasi kemasyarakatan yang concern seperti ini. Ini membuat inisiatif dan biaya sendiri, jadi ini tidak ada uang dari negara," ujar Bahtiar.

Bahtiar mengapresiasi jajarannya yang telah mendorong kolaborasi tersebut. Dia bersama jajarannya juga berkomitmen mendukung kegiatan itu. Terlebih, penguatan kebudayaan sejalan dengan misi utama Direktorat Ketahanan Ekonomi, Sosial, dan Budaya (Ekososbud) Ditjen Polpum Kemendagri. 

"Tugas kami dari Kemendagri sebagai bagian besar bagaimana memperkuat ketahanan budaya karena Indonesia ini, tahu sendiri, negara yang paling beragam di seluruh dunia. Peluang kita untuk mempromosikan produk-produk budaya dengan berbagai macam dan tentu itu akan meningkatkan kecintaan kepada bangsa ini," katanya.

Bakal Jadi Ajang Promosi Budaya 

Senada dengan itu, Founder Color of Indonesia Vivi Sandra Putri mengatakan, kegiatan tersebut akan memuat pertukaran dan pertunjukan budaya, business meeting, serta menjadi ajang promosi budaya. Para pelaku budaya dari 11 negara nantinya akan dapat saling berinteraksi dengan masyarakat yang mengunjungi gelaran itu. Dalam gelaran tersebut pula, Indonesia akan menampilkan pertunjukan kesenian dari beberapa daerah. 

"Harapan kami adalah Indonesia akan menjadi salah satu negara tempat bertemunya para pelaku budaya dari beberapa negara. Tahun ini 11 negara, tahun depan mungkin bisa 20 negara bahkan mungkin bisa sampai 50 negara," ujar Vivi.

Di lain sisi, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Ketahanan Ekososbud Ditjen Polpum Kemendagri Aang Witarsa Rofik mengatakan, forum tersebut nantinya tidak hanya menjadi ajang pertukaran budaya, tetapi juga menjadi wahana saling bersinergi antar-kementerian/lembaga. Selain itu, ajang ini juga menjadi momentum penguatan perekonomian di Indonesia, terutama di sektor ekonomi kreatif. Aang juga mengajak daerah-daerah untuk turut serta mendukung kegiatan tersebut.

"Inilah momentum untuk menggeliatkan dan diharapkan menjadi daya ungkit perekonomian UMKM, masyarakat, dimulai dengan momentum Indonesia International Culture Festival 2023," ujarnya. 

 

 

(*)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya