Polisi Temukan Evi, TKW Korban Wowon Cs yang Dinyatakan Hilang Dalam Keadaan Sehat

Hengki mengatakan, kondisi Evi sehat. Sementara saat ini penyidik dibantu BP2MI masih menelusuri jejak Nene. Dia juga dikabarkan hilang oleh Hana.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 31 Jan 2023, 10:32 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2023, 10:32 WIB
Rumah tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan yang dilakukan Wowon Erawan cs (Bachtiarudin Alam/Merdeka.com)
Rumah tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan yang dilakukan Wowon Erawan cs (Bachtiarudin Alam/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Proses pencarian Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang menjadi korban praktik pengandaan uang Wowon Cs membuahkan hasil.

Polisi bersama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI) menemukan satu dari dua orang TKW yang sempat dilaporkan hilang.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, TKW atas nama Evi ternyata berada di luar negeri.

"Hasil penelusuran team penyelidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama BP2MI. Bahwa salah satu korban penipuan Wowon Cs yaitu TKW atas nama Evi yang sempat di laporkan hilang oleh rekannya Hana. Ternyata saat ini yang bersangkutan bekerja di Libya," kata Hengki dalam keterangannya, Selasa (31/1/2023).

Hengki mengatakan, kondisi Evi sehat. Sementara saat ini penyidik dibantu BP2MI masih menelusuri jejak Nene. Dia juga dikabarkan hilang oleh Hana.

"Tinggal menelusuri 1 lagi atas nama Nene masih salam proses penyelidikan," tandas Hengki.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menerangkan, proses penyelidikan masih terus berlangsung. Dalam hal ini, semua temuan diuji dengan pendekatan saintifik.

Selain itu, penyidik juga sedang menunggu hasil autopsi guna mengindentifikasi para korban. Walaupun secara kasat mata sudah bisa diketahui.

"Namun secara scientific ini menjadi dasar untuk menentukan terutama yang ada di Cianjur. Kan ada satu lubang, yang dipersiapkan oleh pelaku untuk menguburkan jenazah ada dua. Dan ini harus kita pilah ini jenazah siapa," ujar dia.

Trunoyudo mengatakan, pentingnya mengungkap identitas korban pendekatan scientific. Ini pun akan berhubungan erat dengan penyebab kematian dan lain sebagainya.

"Bagaimana cara kematiannya, dan penyebab kematian, dan kapan kematian ini, tentu selain mendengarkan keterangan daripada saksi-saksi, maupun keterangan kerabat, dan pelaku, ini tentu menjadi catatan penting bagi penyidik. Namun secara forensik ini tentu menjadi hak keakuratan," tandas dia.

Keluarga Mengira TKW Korban Wowon Cs Masih di Luar Negeri

Tenaga Kerja Wanita (TKW) didoktrin selama mengikuti praktik pengandaan uang yang dilakukan oleh Wowon Cs.

Para TKW diminta tak membocorkan kepada siapapun. Mereka juga dilarang bertemu dengan keluarga sepulang dari luar negeri.

Polisi mencatat, setidaknya 11 orang Tenaga Kerja Wanita (TKW) menjadi korban penipuan Wowon Cs dengan modus penggandaan uang. Bahkan, dua di antaranya meregang nyawa.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menerangkan, Farida ialah salah satu korban dari klaster Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang tewas ditangan Wowon Cs.

Pihak keluarga mengira Farida masih bekerja di luar negeri. "Sebelumnya (keluarga) tahunya Farida masih kerja," kata Panjiyoga dalam keterangannya, Minggu (29/1/2023).

Panjiyoga menerangkan, Wowon Cs mewanti-wanti para TKW supaya tidak berkomunikasi dengan keluarga sebelum bertemu mereka. Panjiyoga mengatakan, seluruh korban percaya dan menuruti syarat yang diberikan oleh Wowon Cs.

"Jadi (korban) berhubungan dengan Wowon itu enggak boleh ada yang tahu. Harus diam saja, soalnya kalau ada yang tahu nanti celaka mendoktrinnya seperti itu semuanya," ujar dia.

Panjiyoga mengatakan, Wowon kemudian menyiapkan tempat untuk mengeksekusi para TKW yang ikut praktik pengandaan uang. Hal itu tanpa sepengetahuan dari para korban.

"Iya disediain tempat tapi semuanya enggak tahu (mau dieksekusi)," ujar dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya