Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyatakan perlunya upaya percepatan pengentasan stunting, salah satunya melalui peningkatan cadangan pangan bagi masyarakat Indonesia.
“Saya setuju sekali penanganan stunting itu menggunakan cadangan pangan yang kita punya,” ujar Ma’ruf saat menerima Dewan Pengurus Pusat Serikat Petani Indonesia (DPP SPI), dikutip dari keterang tertulis? Jumat (3/2/2023).
Baca Juga
Lebih lanjut, Ma’ruf menuturkan, saat ini pemerintah mendorong peningkatan gizi masyarakat melalui konsumsi protein hewani, sebagai salah satu upaya percepatan penurunan stunting.
Advertisement
“Sekarang pemerintah mendorong protein hewani, dan itu juga sekaligus mendorong peternakan kita tumbuh,” jelasnya.
Di sisi lain, sebagai upaya mendukung komponen cadangan makanan tersebut, Ma’ruf menekankan, perlu adanya diversifikasi pangan sebagai upaya mengelola kebutuhan pangan.
“Diversifikasi pangan itu memang harus kita galakkan,” tegas Wapres.
Terkait isu reforma agraria, Ma’ruf menekankan, pemerintah memastikan Tim Percepatan Penyelesaian Konflik Agraria dan Penguatan Kebijakan Reforma Agraria (TPPKA-PKRA), untuk terus bekerja secara aktif dan menindaklanjuti persoalan yang muncul, sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
“Pemerintah sudah berkomitmen untuk melakukan reforma agraria dengan membagi tanah-tanah yang memang tidak dimanfaatkan,” kata Wapres.
“Jangan sampai lahan kita tidak termanfaatkan, oleh karena itu perlu ada langkah-langkah melakukan redistribusi lahan melalui reforma agraria,” imbuhnya.
Menutup pertemuannya, Ma’ruf juga menyampaikan harapannya, DPP SPI dapat meningkatkan kontribusinya terhadap kemajuan pendidikan petani di Tanah Air.
“Saya berharap memang SPI mengambil peran untuk pendidikan petani,” pungkas Wapres.
Dukung Upaya Pemerintah untuk Kemajuan Pangan
Sementara itu, Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih menyampaikan, akan terus mendukung upaya pemerintah dalam kemajuan pangan Indonesia, khususnya bidang pengembangan kedaulatan pangan dalam negeri.
“Kegiatan-kegiatan utama adalah untuk reforma agraria dan kedaulatan pangan, alhamdulillah sesuai dengan program pemerintah. Dan sampai dengan sekarang menjadi prioritas dan memang kita usulkan agar kedaulatan pangan dan reforma agraria ini dibangun di negeri kita,” ungkap Henry.
Sebagai informasi, Serikat Petani Indonesia (SPI) merupakan organisasi yang telah berdiri sejak 1998 dan tersebar di 25 provinsi, beranggotakan petani kecil, petani tak bertanah, buruh tani, dan masyarakat pedesaan. Organisasi ini bergerak pada bidang kedaulatan pangan, reforma agraria pertanian agroekologi, koperasi petani, dan hak asasi petani.
Advertisement