Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengklaim angka kemiskinan ekstrem pada 2022 mengalami penurunan menjadi 0,75 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Pada tahun sebelumnya atau 2021, tingkat kemiskinan ekstrem di Kota Tangerang mencapai 1,6 persen.
"Angka kemiskinan ekstrem Kota Tangerang pada tahun 2022 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Di mana pada tahun 2022 angka kemiskinan ekstrem 0,75, sedangkan pada tahun 2021 berada di angka 1,6," ungkap Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah.
Baca Juga
Ia mengatakan, berbagai langkah sebenarnya telah dilakukan Pemkot Tangerang untuk terus menekan angka kemiskinan tersebut. Salah satunya, memasukkan program penurunan angka kemiskinan ekstrem ke dalam isu strategis 2024-2026 dan mengusulkan penggunaan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan kemiskinan kepada Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy beberapa waktu lalu.
Advertisement
"Kami juga usul agar pemerintah daerah dapat menggunakan anggaran daerah yang bersumber dari BTT. Ini dimaksud agar prosesnya bisa lebih cepat dan segera disampaikan kepada masyarakat yang kurang mampu," ungkapnya.
Sementara di lain pihak, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang, Decky Priambodo lebih merinci, penilaian kemiskinan ekstrem Tahun 2022 yang terjadi di Kota Tangerang, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), dilihat dari konsumsi yang dilakukan seseorang setiap bulannya, yaitu di bawah Rp 322.170 per bulan.
"Lalu, masih menurut data BPS, pada tahun 2021 angka kemiskinan ekstrem 1,61 persen, dan tahun 2022 mencapai 0,75 persen, sehingga mengalami penurunan hingga 0,86 persen," tutur Decky.
Upaya Penanganan Kemiskinan Ekstrem
Dan itu sangat baik dalam menangani kemiskinan ekstrem di Kota Tangerang. Makanya, Pemerintah Kota Tangerang juga terus memberikan bantuan melalui program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Seperti pemberian harga pangan murah, salah satunya melalui mobil Si Jampang, bantuan bedah rumah tidak layak huni, biaya pendidikan gratis melalui Dana BOS, bantuan tunai langsung, serta bantuan kesehatan melalui BPJS.
"Lalu, bagaimana meningkatkan pendapatan, seperti mengadakan Job Fair tiap bulan secara virtual, lalu program Tangerang Emas dengan pemberian kredit usaha untuk masyarakat yang ingin meningkatkan usahanya,” ujar Decky.
Advertisement