Waketum Hipka: Arah Kebijakan Ekonomi Indonesia Sudah Tepat

Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA), Muhammad Herviano, mengatakan, arah kebijakan ekonomi pemerintah sudah tepat.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Feb 2023, 17:12 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2023, 12:00 WIB
Pengurus Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) (Istimewa)
Pengurus Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA), Muhammad Herviano, menilai arah kebijakan ekonomi pemerintah sudah tepat.

”Kami (HIPKA) akan terus bersinergi dengan semua pihak, terutama pemerintah sebagai regulator, dalam membangun ekosistem usaha yang positif. Sehingga ekonomi nasional segera bangkit pasca pandemi dan siap menghadapi isu resesi,” kata Herviano.

Tidak sedikit tantangan dan pekerjaan rumah harus dituntaskan antara lain pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sebagai pemantik penciptaan lapangan kerja baru. Sehingga, pengangguran dan kemiskian dapat dikurangi setiap tahun. Peningkatan alokasi kredit usaha rakyat (KUR) 2023 merupakan salah satu faktor pendorong sektor UMKM.

Sebelumnya, pada Rakernas hari pertama Rabu (8/2/2023), BPP HIPKA telah mengukuhkan lebih dari 600 anggota baru.

Itu sebagai upaya organisasi tersebut memperkuat dan mendorong Indonesia menjadi negara maju dengan melibatkan peran para pengusaha muda.

3 Hal Penting Dorong Indonesia Jadi Negara Maju

Ketua Umum BPP HIPKA Kamrussamad menyampaikan tiga hal penting yang perlu dilakukan bersama untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju. Pertama, penciptaan wirausaha muda sebagai kekuatan inti.

”Kita baru 3,81 persen lebih rendah dari Singapura, Thailand, dan Malaysia. Ini artinya apa? Kalau kita ingin mendorong Indonesia menjadi negara maju, maka kelas menengah, khususnya di bidang ekonomi harus kita perkuat. Dan salah satu roadmap-nya, jalannya adalah menciptakan wirausaha-wirausaha yang andal dan berdaya saing,” ungkap Kamrussamad dalam sambutannya.

Kedua, sambung Kamrussamad, HIPKA menempatkan diri sebagai organisasi inkubator konglomerat.

”Untuk memperkuat kita punya Indonesia In Corporate. Karena Indonesia In Corporate adalah kekuatan inti di dalam mengantarkan Indonesia supaya income per kapita kita bisa tumbuh di atas 200 juta di 100 tahun Indonesia merdeka. Angka penganggurannya bisa kita tekan. Dan kemudian angka kemiskinanya kita bisa tekan,” beber Kamrussamad.

Dan ketiga, kata Kamrussamad, HIPKA menempatkan diri sebagai bagian dari kekuatan The Job Creator atau pencipta lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, HIPKA memiliki kekuatan anggota multisektor usaha.

”Dari pertambangan, perkebunan, perdagangan, kuliner, sampai fashion. Semua klaster bisnis mayoritas ada anggota HIPKA yang menggelutinya,” ujar Kamrussamad.

Infografis Sinyal Resesi dan Antisipasi Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Infografis Sinyal Resesi dan Antisipasi Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya