Dukung Erick Thohir, Kapolri Siap Babat Habis Mafia Skor di Sepak Bola

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan mendukung Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam memberantas praktik pengaturan skor.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 19 Feb 2023, 19:36 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2023, 19:35 WIB
Ketum PSSI Erick Thohir Gandeng Kapolri Beri Kartu Merah untuk Mafia Bola
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri), Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo (tengah) dan Menpora Zainudin Amali (kanan) usai memberikan konferensi pers tentang penegakan hukum match fixing di Media Center Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (19/2/2023). Sejak ditetapkan sebagai Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bergerak cepat dalam menata persepakbolaan nasional. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan mendukung Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam memberantas praktik pengaturan skor atau match fixing.

"Polri sangat mendukung apa yang menjadi kebijakan Bapak Ketua Umum PSSI untuk menciptakan sepak bola lebih fair dan lebih baik. Dan kita siap mendukung untuk itu dan membersihkan sepak bola Indonesia dari perilaku mafia bola," ujar Listyo menyampaikan komitmen saat menggelar konferensi pers di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023).

Listyo mengatakan, siap mendukung penuh. Dalam hal ini Satgas Anti Mafia Bola akan terus mengawal kebijakan demi menciptakan sepak bola yang fair. Sehingga ke depan, menghasilkan klub-klub dan atlet yang membanggakan dan membawa harum nama bangsa Indonesia.

"Kita bisa mendapatkan atlet yang betul betul bisa dipersiapkan untuk menghadapi kejuaraan baik di tingkat nasional maupun internasional betul-betul bisa terwujud dan tentunya Satgas Anti Mafia Bola akan terus mengawal setiap penyelenggaran baik di Liga 1, Liga 2, Liga 3," ujar dia.

Di samping mendukung pemberantasan permainan skor, Listyo menerangkan, Polri mendorong dan mendukung pelaksanaan sepak bola Indonesia sesuai standar FIFA.

Listyo memparkan, pihaknya telah melakukan perbaikan terhadap Perpol. Adapun, Perpol yang baru diterbitkan Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga.

Listyo menerangkan, tujuan supaya mampu menyelenggarakan kegiatan pengamanan sepak bola sesuai standar FIFA termasuk melakukan manajemen terhadap asemen risiko yang dihadapi baik tempat pertandingan, penyelenggaraan dan hal lainnya. Sehingga keselamatan penonton keselamatan pemain bisa dijaga dengan baik.

"Termasuk beberapa waktu lalu kita juga melaksanakan pelatiham dengan menghadirkan ahli untuk memberikan pemahaman terhadap anggota anggota kami termasuk anggota LIB dan kita harapkan ini bisa kita transfer knowledge dan betul-betul bisa membawa pola permainan pengamanan yang lebih baik ke depan," ujar dia.

 

Erick Thohir: Terlibat Pengaturan Skor Dihukum Seumum Hidup

Ketum PSSI Erick Thohir Gandeng Kapolri Beri Kartu Merah untuk Mafia Bola
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri), Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo (tengah) dan Menpora Zainudin Amali (kanan) memberikan konferensi pers tentang penegakan hukum match fixing di Media Center Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (19/2/2023). Pemerintah mempersiapkan Satgas Antimafia Bola untuk mengawal kebijakan menghadapi kejuaraan tingkat nasional dan internasional. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengambil langkah serius untuk memberantas mafia bola di Tanah Air. Ia menegaskan bakal memberi hukuman tegas kepada semua pihak yang terlibat dalam praktik pengaturan skor di kancah sepak bola Indonesia. 

"Sudah waktunya kita, PSSI, memberikan kartu merah kepada mafia bola. Ini (praktik pengaturan skor) sebuah hal yang sudah berlarut-larut, menjadi benalu, dan membuat kita semua malu," ujar Erick dalam konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (19/2/2023).

"(Praktik tersebut) tidak hanya terjadi di pertandingan liga, tetapi pernah terjadi di pertandingan tim nasional kita yang notabene membawa nama baik negara."

"Pemberantasan pengaturan skor tak cukup bicara-bicara saja. Karena itu, PSSI bersama FIFA terus menjaga momentum bagaimana kita bersepakat untuk mengambil keputusan world wide sanction," tandas dia. 

Erick menjelaskan, world wide sanction merupakan sanksi yang diberlakukan di seluruh negara anggota FIFA bagi para pelaku match fixing.

Artinya, apabila ada oknum yang kedapatan melakukan praktik pengaturan skor di suatu wilayah, sanksi tersebut akan turut diberlakukan di wilayah-wilayah FIFA lainnya.

"Ketika kita menghukum individu yang bermain di Indonesia, ini berlaku di seluruh wilayah FIFA," paparnya.

"Hukuman (yang diberikan) seperti apa? Konteksnya kalau kami di PSSI, lebih fokus pada sepak bolanya, yaitu pemain, wasit, pemilik klub, pengurus, pelatih yang jelas-jelas melakukan permainan pengaturan skor, akan dihukum seumur hidup," tandasnya.

Infografis Ragam Tanggapan Erick Thohir Terpilih Ketum PSSI 2023-2027. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Tanggapan Erick Thohir Terpilih Ketum PSSI 2023-2027. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya