Liputan6.com, Mojokerto Mojotirto Festival kembali digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto. Festival yang sudah berlangsung keempat kalinya ini dilangsungkan di Kawasan jembatan Rejoto Sungai Ngotok, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Festival ini merupakan momentum untuk menandai pembangunan wisata bahari Majapahit.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan bahwa tujuan pertama dari Mojotirto Festival untuk memperingati Hari Air Sedunia dan sebagai rasa syukur karena masyarakat tidak pernah kekurangan air.
“Tujuan pertama untuk memperingati Hari Air Sedunia setiap 22 Maret dan juga sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat air berlimpah yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa kepada masyarakat Kota Mojokerto dan sekitarnya,” ucapnya.
Advertisement
Mojotirto Festival sangat kental dengan nilai seni, budaya, tradisi, dan sejarah Majapahit. Rangkaian kegiatan pada festival tersebut diisi dengan kirab budaya, tari kusumo, penyerahan tirta amerta dari 7 sumber air, serta replika kapal Majapahit oleh Dyah Kudamerta dan Dyah Wiyat kepada Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita sebagai Tribhuwana Tunggadewi.
Selain itu, terdapat pula prosesi Umbul Dungo Tirta Amerta. Prosesi tersebut merupakan doa yang dilantunkan kepada Sang Maha Pencipta untuk kelancaran pembangunan tempat wisata yang menjadi kebanggan warga setempat.
“Melalui Umbul Dungo dalam Mojotirto Festival ini, semoga seluruh pembangunan sampai nanti dibukanya pariwisata benar-benar memberi dampak untuk ekonomi masyarakat Kota Mojokerto, khususnya ekonomi kerakyatan atau UMKM yang merupakan sektor penunjang PDRB terbesar di Kota Mojokerto,” kata Ning Ita.
Akan Ada Proyek Fantastis
Ning Ita menyampaikan bahwa Mojotirto Festival sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan pergerakan sektor pariwisata. Pasalnya, Mojotirto Festival juga sekaligus menandai peletakan batu pertama pembangunan wisata bahari Majapahit di sebelah selatan Jembatan Rejoto.
"Dalam beberapa hari ke depan, proyek fantastis yang sekaligus proyek strategis nasional akan dibangun di tempat ini," bebernya.
Wisata Bahari Majapahit akan memiliki sejumlah fasilitas menarik, yaitu agrowisata petik jeruk, wisata kuliner di atas kapal Majapahit sepanjang 40 meter dengan view Sungai Ngotok, wisata susur sungai, pusat literasi Majapahit secara digital, serta pusat layanan usaha terpadu untuk kurasi produk-produk UMKM.
Hal tersebut dimaksudkan sebagai bentuk persembahan untuk masyarakat Kota Mojokerto dalam membangkitkan semangat Kerajaan Majapahit serta memanfaatkan potensi air yang berlimpah.
“Sesuai dengan grand desain, wisata Majapahit akan menggunakan lahan seluas 6 hektare dan juga hektare lahan dari BPWS yang digunakan untuk wisata petik jeruk, kuliner di atas perahu,” kata Wali Kota Perempuan Pertama di Mojokerto itu.
Dengan adanya Wisata Bahari Majapahit tersebut, Ning Ita berharap bahwa lokasi ini menjadi destinasi untuk para wisatawan dari berbagai daerah ketika seluruh infrastrukturnya selesai dibangun.
"Semoga tahun depan tidak hanya Mojotirto Festival, tapi kehadiran infrastruktur yang kita bangun juga mudah diakses wisatawan dari berbagai daerah," Ujar Ning Ita.
(*)
Advertisement