Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah akan membatasi lalu lintas truk sumbu tiga atau tronton selama periode mudik Lebaran 2023. Nantinya, truk tronton akan dilarang di jalan-jalan tertentu agar tak mengganggu arus lalu lintas mudik.
"Berkaitan dengan mobil barang, karena kita tahu di jalan tol itu, jalan arteri relatif mempunyai kapasitas menurun dengan adanya mobil barang 3 sumbu, satu kecepatan menurun, kedua volume membuat menjadi penyempitan," kata Budi Karya dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat 24 Maret 2023.
Baca Juga
"Oleh karenanya, kami akan umumkan apa saja yang tidak boleh menggunakan jalan-jalan yang ditetapkan," sambungnya.
Advertisement
Dia menjelaskan aturan tersebut tidak berlaku bagi truk sumbu tiga atau truk tronton yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM), bahan bakar gas (BBG), hewan ternak, pupuk. Kemudian, hantaran uang, bahan pokok, sayur mayur, hingga sepeda motor.
"Lalu satu lagi, (truk pengangkut) makanan dan minuman," ucapnya.
Budi menuturkan kendaraan pengangkut di luar pengecualian dapat menggunakan truk sumbu dua. Namun, truk pengangkut tersebut tidak boleh melebihi kapasitas yang ditetapkan.
"Kita akan asesment lihat kalau dia overload maka tidak boleh berjalan. Kenapa kita lakukan demikian? Tuk kalau overload kecepatanya kurang dari 60 kilometer maka perjalanan melambat," tutur Budi Karya Sumadi.
Pemudik Lebaran 2023 Diprediksi Sebanyak 123 Juta Orang
Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi menyebut jumlah pemudik Lebaran tahun 2023 diprediksi sebanyak 123 juta orang. Angka pemudik tahun ini naik dibandingkan tahun 2022 yang berjumlah 85 juta orang.
"Kami melaporkan bahwa terjadi satu kenaikan jumlah saudara-saudara kita yang mudaik dari 85 juta menjadi 123 juta orang," kata Budi Karya dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/3/2023).
Adapun jumlah pemudik di wilayah Jabodetabek diperkirakan naik dari 14 juta menjadi 18 juta pada musim mudik Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Dengan begitu, kenaikan pemudik secara nasional sebanyak 47 persen, sementara Jabodetabek 27 persen.
"Kami lakukan ini dengan satu ketelitian, bisa dikatakan margin errornya kurang dari 5 persen dan tahun-tahun yang lalu itu relatif sama," ujarnya.
Menurut dia, sebanyak 22 persen masyarakat akan mudik menggunakan mobil pribadi dan 20 persen dengan sepeda motor. Budi memprediksi akan ada penumpukan mobil pribadi di Tol Cipali dan Pelabuhan Merak.
Advertisement