Liputan6.com, Jakarta - Densus 88 antiteror menangkap enam terduga teroris di Lampung. Dua diantaranya ditembak mati akibat melakukan perlawanan hingga melukai petugas.
Juru Bicara Densus 88 antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan, untuk terduga teroris yang meninggal itu yakni NG alias BA alias SA dan ZK. Kemudian terduga lainnya yakni berinisial PS alias JA, H alias NB, AM dan KI alias AS.
Baca Juga
Aswin menjelaskan, untuk peran BA yang merupakan anggota JI ini yaitu menyimpan senjata api, membuat banker untuk pembuatan senpi rakitan pada 2019-2020.
Advertisement
"Membuat banker untuk pembuatan senjata rakitan yang tahun 2019, 2020 kita ungkap pada saat penangkapan Upi Lawangan, itu sebenernya buatan N alias BA ini, bankernya atau bengkel perakitan senjata tersebut," kata Aswin kepada wartawan, Kamis (13/4/2023).
BA juga disebutnya merupakan tokoh sentral dari beberapa DPO dari kelompok JI yg disembunyikan atau difasilitasi pelariannya.
"N alias BA ini memang tokoh sentral dalam konteks melindungi dan menyembunyikan tokoh tersebut yang berada di Lampung. Dan N alias BA selalu mengumandangkan semangat keinginan untuk aksi teror, atau amaliyah biasanya kita sebut ya, pada khususnya kepada anggota Polri," jelasnya.
Kemudian, untuk peran PS dan ZK memiliki tugas yang sama dengan BA yaitu menyimpan atau menyembunyikan senpi. Lalu, untuk NB merupakan DPO dari konflik Poso yang kemudian bergabung dengan JI.
"Ini sama masih dalam jaringan Jamaah Islamiyah juga. Kemudian ada tersangka AM, tersangka AM itu sebagai anggota JI kelompok Lampung yang bergabung dengan kelompok ini yang sudah mempersiapkan merencanakan amaliyah dengan senjata api. Dan juga dengan KI, KI ini juga sama juga dengan AM," pungkasnya.
Penindakan di Lampung
Sebelumnya, Detasmen Khusus (Densus) 88 antiteror Polri melakukan penindakan terhadap terduga terorisme. Kegiatan dilakukan di kawasan Lampung.
"Benar (Densus menembak pelaku terorisme di Lampung)," kata Aswin saat dihubungi, Kamis (13/4/2023).
Sementara itu, Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menambahkan, saat ini tim Densus 88 masih bekerja secara intensif atas kegiatan atau penindakan tersebut.
"Saat ini petugas Densus 88 masih bekerja di lapangan secara intensif menindaklanjuti seluruh rangkaian penegakan hukum ini," ujarnya.
Berdasarkan informasi, kegiatan penindakan ini dilakukan pada Rabu (13/4/2023) sekira pukul 19.30 Wib. Lokasi ini terjadi di Umbul Way Kiri, Margorejo, Margosari, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu.
Dalam kejadian ini, dua orang terduga teroris meninggal dunia dan satu orang anggota Densus 88 tertembak di paha bagian kanan.
Â
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com
Advertisement