Pakar Dorong Pemerintah Kembali Gencarkan Vaksinasi Covid-19

Prof Tjandra mengimbau masyarakat, terutama kelompok rentan seperti lansia dan penderita komorbid untuk memakai masker di ruang tertutup dan kerumunan. Dan melakukan vaksinasi booster.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Apr 2023, 13:28 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2023, 09:15 WIB
Vaksinasi Booster Keempat untuk Nakes
Petugas kesehatan memberikan vaksin booster dosis kedua atau vaksinasi dosis keempat untuk tenaga kesehatan relawan yang bertugas di RSDC, Wisma Atlit, Kemayoran, Jakarta. Rabu (3/8/2022). Pemberian vaksinasi Covid-19 dosis booster ke-2 tersebut diberikan dengan interval 6 bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pakar ilmu kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama mendorong pemerintah untuk kembali menggalakkan pelaksanaan vaksinasi lengkap dan booster pertama sampai kedua.

Menurut dia, saat ini terjadi peningkatan kasus Covid-19 yang dipengaruhi Subvarian Arcturus.

"Harus kembali menggalakkan vaksinasi booster kedua, yang sekarang sudah tidak banyak dibicarakan lagi," kata Prof Tjandra.

Prof Tjandra yang juga mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara mengatakan, sebelum Lebaran beberapa kali kasus di atas seribu. Saat Lebaran data kasus sempat menurun yang mungkin karena sampel kasus juga berkurang. Namun setelah itu, kasus kembali di atas seribu.

Menurut dia, Arcturus menjadi penyebab kenaikan kasus di sejumlah negara, seperti India dan Singapura. Dia mengatakan, pakar University of Tokyo menyebut Arcturus lebih menular 1,17 sampai 1,27 kali dari varian yang ada sebelumnya, Kraken.

Untuk itu, dia mengimbau masyarakat, terutama kelompok rentan seperti lansia dan penderita komorbid untuk lebih hati-hati. "Pakai masker di ruang tertutup dan kerumunan, melakukan vaksinasi booster," kata Tjandra.

Tjandra juga meminta meningkatkan jumlah pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) sehingga bisa diketahui pola varian yang ada. Termasuk mendeteksi ada tidaknya varian baru.

Epidemiolog dari Universitas Airlangga Surabaya, Dr. Windhu Purnomo pun meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Di tempat umum yang ramai, tempat ibadah, dan transportasi umum, tetap pakai masker.

"Kemudian lengkapi vaksinasi kita, terutama untuk usia 18 tahun ke atas. Dengan booster paling tidak booster pertama. Kalau kita sudah booster pertama, dan sudah waktunya booster kedua, ya kita vaksinasi booster kedua," ujar Windhu.

Imbauan Presiden Jokowi

Vaksin Booster Kedua
Petugas kesehatan saat menyuntikkan vaksin dosis keempat atau Booster kedua kepada warga di Puskesmas Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (24/1/2023). Dinas Kesehatan DKI mulai hari ini secara serentak menggelar vaksinasi dosis keempat atau Booster kedua bagi masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas sebagai upaya meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya juga mengingatkan pentingnya vaksinasi mengingat kenaikan kasus COVID-19 yang terjadi beberapa hari terakhir.

"Saya mengingatkan kembali pentingnya vaksinasi. Baik vaksinasi pertama dan kedua maupun booster yang pertama dan kedua. Jangan merasa aman kemudian tidak melengkapi vaksinasi yang sudah dianjurkan oleh pemerintah,” kata Jokowi dalam keterangan video singkat yang diunggah di kanal Sekretariat Presiden, Rabu 19 April 2023.

Jokowi juga meminta bagi masyarakat yang merasa flu atau demam agar menggunakan masker.

“Saya minta bagi mereka yang merasa flu atau demam agar menggunakan masker. Demikian juga yang memiliki komorbid, gunakan lah masker dan jika bertemu dengan lansia sebaiknya menggunakan masker.”

Orang nomor satu di Indonesia juga mengingatkan untuk tetap rajin mencuci tangan setelah berkegiatan agar terhindar dari penularan COVID-19.

Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Anak Muda Sayangi Lansia, Ayo Temani Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya