Innalillahi, Mat Solar Pemeran Bajaj Bajuri Meninggal Dunia pada Usia 62 Tahun

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia berduka. Mat Solar, aktor senior yang dikenal luas lewat perannya sebagai Bajaj dalam sinetron komedi populer "Bajaj Bajuri", telah meninggal dunia pada Jumat, 17 Maret 2025, di usia 62 tahun. Kabar duka ini disampaikan oleh pihak keluarga dan dibenarkan oleh beberapa rekan artis.

Mat Solar, yang bernama asli Nasrullah, mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, setelah berjuang melawan penyakit stroke yang telah dideritanya sejak sekitar tahun 2017.

Kepergian Mat Solar meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, para sahabat, dan jutaan penggemarnya di seluruh Indonesia. Selama lebih dari dua dekade, ia menghibur masyarakat dengan aktingnya yang natural dan jenaka, khususnya dalam sinetron Bajaj Bajuri yang dipasangkan dengan Rieke Diah Pitaloka sebagai Oneng. Keakraban dan chemistry mereka di layar kaca menjadi salah satu kunci kesuksesan sinetron tersebut.

Sebelum dikenal sebagai aktor, Mat Solar ternyata memiliki pengalaman di dunia penyiaran. Ia pernah bergabung dengan Radio Suara Kejayaan pada tahun 1986 dan menjabat sebagai manajer produksi di Bens Radio pada tahun 1990.

Namun, namanya melambung tinggi setelah terjun ke dunia akting, dimulai dari film "Mendung Tak Selamanya Kelabu" pada tahun 1982. Perjalanan kariernya yang panjang dan penuh warna menjadi bukti dedikasinya di dunia hiburan Indonesia.

Mat Solar bukan hanya dikenal sebagai pemeran Bajaj yang ikonik. Ia juga membintangi sejumlah sinetron dan film lainnya, termasuk sinetron populer "Tukang Bubur Naik Haji the Series". Dedikasi dan profesionalismenya sebagai aktor selalu terlihat dalam setiap peran yang ia mainkan. Ia mampu membawakan karakter dengan begitu apik dan membekas di hati penonton.

Salah satu pencapaian terbesarnya adalah perannya sebagai Bajaj dalam sinetron "Bajaj Bajuri". Sinetron ini menjadi fenomena dan sangat digemari masyarakat. Ide pembuatan sinetron ini sendiri merupakan buah kolaborasi antara Hardi, Syarifuddin Jaluski, dan Mat Solar. Awalnya, sinetron ini bahkan berjudul "Bajaj Bang Mamat", sebelum akhirnya berganti menjadi "Bajaj Bajuri" yang lebih dikenal publik.

Keberhasilan "Bajaj Bajuri" tak lepas dari kerjasama apik Mat Solar dan Rieke Diah Pitaloka. Keduanya mampu menciptakan chemistry yang kuat dan menghibur penonton. Banyak adegan-adegan lucu dan dialog-dialog memorable yang hingga kini masih diingat dan dikenang oleh para penggemar.

Selain akting, Mat Solar juga dikenal sebagai sosok yang ramah dan rendah hati. Hal ini terlihat dari kesaksian banyak rekan artis dan kru produksi yang pernah bekerja sama dengannya. Ia selalu bersikap profesional dan menghormati semua orang.

Mat Solar dimakamkan pada Sabtu, 18 Maret 2025, di TPU Haji Daiman, Ciputat, Tangerang Selatan. Jenazahnya diantar oleh keluarga, rekan artis, dan penggemar yang turut berbela sungkawa. Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam, bukan hanya bagi keluarga, tapi juga bagi seluruh insan perfilman dan pertelevisian Indonesia.

Selama kurang lebih sepuluh tahun terakhir, Mat Solar berjuang melawan penyakit stroke. Penyakit ini telah menghambat aktivitasnya di dunia hiburan. Meskipun demikian, semangat dan dedikasi beliau tetap tak tergoyahkan. Kini, perjuangannya telah berakhir, dan ia telah kembali ke pangkuan Tuhan Yang Maha Esa.

Banyak pihak yang menyampaikan rasa duka cita atas kepergian Mat Solar. Rekan artis, penggemar, dan masyarakat luas turut merasakan kehilangan atas kepergian aktor senior yang telah memberikan banyak hiburan dan kenangan indah bagi Indonesia. Semoga amal dan kebaikannya diterima oleh Allah SWT.