LRT Jabodebek Uji Coba 12 Juli, Warga Bisa Naik Gratis Mulai Pukul 06.00-22.00 WIB

Adapun operasi LRT secara komersial akan dilakukan pada Agustus 2023. Maka dari itu, penumpang bisa menikmati layanan kereta ini secara gratis selama sebulan.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mei 2023, 14:31 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2023, 14:30 WIB
Melihat Kesiapan Stasiun LRT TMII
Suasan stasiun LRT TMII, Jakarta, Rabu (11/11/2020). Tes dilakukan mulai dari uji kelayakan hingga kebisingan. Ditargetkan LRT Jabodebek beroperasi pertengahan 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengungkapkan, Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) akan mulai diuji coba pada 12 Juli 2023 mendatang.

Nantinya, penumpang dapat menikmati layanan LRT Jabodebek secara gratis sebelum dioperasikan secara komersial. Untuk jam operasional, LRT Jabodebek mulai melayani saat masa uji coba dari pukul 06.00 WIB-22.00 WIB.

"Juli itu uji coba operasi dan masyarakat bisa naik LRT tanpa dikenakan biaya," kata Adita ketika dikonfirmasi, Selasa (16/5/2023).

Adapun operasi LRT secara komersial akan dilakukan pada Agustus 2023. Maka dari itu, penumpang bisa menikmati layanan kereta ini secara gratis selama sebulan.

"Operasi secara komersial di bulan Agustus 2023. Besaran tarif sedang diproses untuk ditetapkan dalam PM Perhubungan," jelas Adita.

"Akan ada unsur subsidi dalam tarif akhirnya. Besarannya nanti akan disosialisasikan segera," sambungnya.

Sebagai informasi, LRT Jabodebek memiliki panjang lintasan 44,43 kilometer. Proyek tersebut memiliki 18 stasiun dari Bekasi Timur-Cawang, Cibubur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas.

Rencananya, tarif LRT Jabodebek untuk 1 kilometer pertama adalah Rp3.000. Kemudian untuk setiap kilometer selanjutnya dikenakan tarif Rp825.

LRT Rute Velodrome - Manggarai diproyeksikan Layani 180 Ribu Orang per Hari

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT LRT Jakarta Sheila Indira Maharshi mengatakan, proyek light rail transit (LRT) fase 1B rute Velodrome - Manggarai diproyeksikan dapat melayani 180 ribu penumpang per hari.

Sheila menyampaikan proyeksi jumlah penumpang itu merupakan hasil kajian yang telah dilakukan pihak LRT sebelumnya. Penumpang diperkirakan berasal dari warga yang tinggal di sepanjang rute Velodrome-Manggarai.

Warga di sepanjang lintasan LRT Velodrome-Manggarai itu, diprediksi akan beralih menggunakan transportasi publik saat pergi dan pulang kerja.

"Setelah beroperasi, rute tersebut diproyeksi akan dimanfaatkan 180 ribu penumpang per hari," kata Sheila dalam keterangan tertulis, Selasa (16/5/2023).

Sheila menyebut, proses pembangunan lintasan LRT fase 1B membutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun. Target konstruksi awal proyek ini dimulai pada paruh pertama 2023 dan rampung pada kuartal ketiga tahun 2024.

"Target kita, pada 2024 mendatang minimal sudah melakukan trial operasional," ucap dia.

Adapun proses pembangunan akan dilanjutkan pada Juli 2023 dengan melakukan pemasangan tiang di sepanjang jalur LRT.

Sheila menuturkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan Satpol PP DKI Jakarta guna membahas rekayasa lalu lintas dan potensi kemacetan yang ditimbulkan.

"Rencananya, pembangunan lintasan fase 1B akan memanfaatkan lahan media jalan di sepanjang 13 kilometer sebagai lokasi tiang konstruksi lintasan," kata dia.

Sebagai informasi, pembangunan rute fase 1B mencapai jarak 6,4 kilometer. Rute ini ditargetkan mampu mengangkut 180.162 penumpang, atau minimal 80.000-100.000 penumpang per hari.

 

Reporter: Lydia Fransisca/Merdeka.com

Banner Infografis 7 Cara Aman Naik Transportasi Publik Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis 7 Cara Aman Naik Transportasi Publik Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya