Ditahannya Menkominfo Johnny G. Plate oleh Kejagung Usai Hary Tanoe Temui Jokowi di Istana

Menkominfo Johnny G. Plate resmi dijadikan tersangka dalam kasus dugaan korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2020 hingga 2022

oleh Devira PrastiwiFachrur Rozie diperbarui 17 Mei 2023, 14:48 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2023, 14:48 WIB
Kejaksaan Agung menetapkan Menkominfo Johnny G Plate sebagai tersangka.
Kejaksaan Agung menetapkan Menkominfo Johnny G Plate sebagai tersangka. (Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyambangi Kejaksaan Agung (Kejagung) pada hari ini, Rabu (17/5/2023).

Menkominfo Johnny G. Plate memenuhi panggilan sebagai saksi kasus dugaan korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kemenkominfo Tahun 2020-2022.

Tak lama Johnny G. Plate diperiksa, tim penyidik Kejagung tiba-tiba keluar dan menggeledah kendaraan yang ditumpanginya saat menyambangi Gedung Bundar Kejagung.

Berdasarkan pantauan di lapangan, penyidik Kejagung mengobok-obik Toyota Fortuner berpelat nomor B 1120 UJZ. Mobil Toyota Fortuner hitam yang ditumpangi Johnny G. Plate itu terpakir di samping Gedung Bundar Kejagung. Di belakang juga ada Mobil Toyota Fortuner putih berpelat B 1371 UJZ.

Dari penggeledahan itu, penyidik menemukan pelbagai barang seperti handphone, dompet, STNK, KTP, goodie bag, amplop putih berserta beberapa dokumen. Barang-barang tersebut kemudian dibawa ke dalam Gedung Bundar bersamaan dengan sopirnya Johnny G Plate ikut digelandang penyidik.

Tak lama berselang, Johnny G. Plate pun keluar dari ruang pemeriksaan tim penyidik Kejagung. Namun ada yang berbeda. Rupanya Johnny G. Plate sudah mengenakan rompi berkelir pink khas tahanan Kejagung.

Johnny G. Plate keluar dari Gedung Bundar, Kejagung pada pukul 12.09 WIB Didampingi Pamdal dan penyidik. Tak hanya menggunakan rompi tahanan, tangan Johnny G. Plate juga diborgol. Johnny pun langsung diarahkan menuju mobil tahanan dan meninggalkan Kejagung.

Johnny G. Plate resmi dijadikan tersangka dalam kasus dugaan korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2020 hingga 2022.

"Penyidik telah meningkatkan status yang bersangkutan menjadi tersangka dan selanjutnya terhadap yang bersangkutan dilakukan penahanan," kata Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana, Rabu (17/5/2023).

Ditahannya Johnny G. Plate ini dilakukan setelah Presiden Joko Widodo alias Jokowi menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo bersama Paguyuban Sosial Marga Tionghoa (PSMTI) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/5/2023). Hary Tanoe mengaku dirinya sempat bertemu empat mata dengan Jokowi.

"Saya ada urusan lain tadi dengan Bapak Presiden. Tadi sebentar setelah acara PSMTI tadi," kata Hary Tanoe usai pertemuan dengan Jokowi kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 15 Mei 2023.

 

Apa yang Dibahas?

Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoe saat menghadiri pelantikan Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden RI periode 2019-2024. (Istimewa)
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoe saat menghadiri pelantikan Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden RI periode 2019-2024. (Istimewa)

Menurut Hary Tanoe, banyak hal yang dibahas dengan Jokowi. Namun, Hary Tanoe membantah pertemuan terkait tawaran menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika.

"Wah, ada lagi itu kan rumor itu katanya siapa itu," ucapnya.

Hary Tanoe juga mengatakan dirinya tak menyerahkan nama-nama kader Partai Perindo untuk menjadi menteri kepada Jokowi. Terkait dirinya menjadi menteri, Hary Tanoe menuturkan hanya ingin fokus membangun Partai Perindo.

"Tidak saya hanya cukup membangun Partai Perindo, karena membangun partai itu butuh konsentrasi, butuh fokus. Jadi saya, tugas saya membangun partai supaya bisa menjadi partai yang besar," jelas Hary Tanoe.

Dua hari yang lalu bukan pertemuan perdana Jokowi dan Hary Tanoe. Keduanya pernah melakukan pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu (26/4/2023). Hary Tanoe menyebut dirinya menghadap Jokowi dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Pertemuannya terkait silaturahmi. Jadi saya menghadap beliau (Presiden) setelah lebaran. Karena waktu (Jokowi) di Solo kan tidak ada open house," kata Hary Tanoe usai pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 26 April 2023.

 

Minta Waktu Bertemu Jokowi

hary tanoe
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengunjungi lokasi bazar murah. (Istimewa)

Hary Tanoe mengatakan, dia secara khusus meminta waktu untuk bertemu dengan Jokowi. Dia mengaku tak ada pembahasan khusus soal politik maupun bisnis dalam pertemuan dengan Jokowi.

"Enggak, enteng-enteng saja. Suasana masih libur jadi enggak mau berat-berat," ujarnya.

"Enggak ada enggak ada. Enggak ada bisnis enggak ada politik, silaturahmi," sambung Hary Tanoe.

Adapun pertemuan berlangsung kurang lebih satu jam. Hary Tanoe sudah tiba di Istana Kepresidenan Jakarta pukul 09.15 WIB, dan keluar sekitar pukul 10.42 WIB.

Pertemuan Jokowi dengan Hary Tanoe kemaren dilakukan saat isu reshufle mencuat. Pertemuan itu juga terjadi saat hubungan Jokowi dengan Surya Paloh tengah tak baik.

 

Jokowi Tak Undang NasDem

Presiden Jokowi mengundang para ketua umum partai politik, termasuk Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 2 Mei 2023.
Presiden Jokowi mengundang para ketua umum partai politik, termasuk Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 2 Mei 2023. (Foto: dokumentasi Gerindra)

Hubungan keduanya dianggap memanas lantaran NasDem memutuskan mencalonkan Anies Baswedan menjadi Presiden 2024 mendatang. Jokowi bahkan tak mengundang Nasdem dalam pertemuan dengan ketua umum parti politik koalisi pemerintah di Istana Merdeka Jakarta, Selasa 2 Mei 2023 malam.

Jokowi mengakui memang sengaja tak mengundang Nasdem.

"Ya memang (NasDem) enggak diundang," kata Jokowi kepada wartawan di Sarinah Jakarta, Kamis 4 Mei 2023.

Dia pun mengungkapkan alasan tak mengundang Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam pertemuan itu. Dia menyebut saat ini NasDem sudah membentuk koalisi sendiri dalam Pilpres 2024.

"NasDem itu ya kita harus bicara apa adanya, kan sudah memiliki koalisi sendiri dan ini gabungan partai yang kemarin berkumpul itu kan juga ingin membangun kerjasama politik yang lain," ucap Jokowi.

"Mestinya ini kan memiliki strategi besarnya apa, ya masa yang disini tahu strateginya. Kan mestinya tidak seperti itu," jelas dia.

Infografis Perbandingan Skor Indeks Persepsi Korupsi di Asia Tenggara dan Dunia. (Liputan6.com/Trieyasni
Infografis Perbandingan Skor Indeks Persepsi Korupsi di Asia Tenggara dan Dunia. (Liputan6.com/Trieyasni
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya