Liputan6.com, Jakarta Polisi berhasil mengidentifikasi dugaan kawanan penipuan pembelian tiket konser grup band asal Inggris, Coldplay. Pelaku pun sedang dalam proses pengejaran.
Kanit 2 Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKP Charles Bagaisar menerangkan, penyelidikan ini dilakukan setelah menerima laporan dari masyarakat terkait maraknya penipuan tiket konser grup band asal Inggris, Coldplay.
Baca Juga
Hasil penyelidikan diketahui kelompok pelaku berada di salah satu wilayah di Sulawesi Selatan.
Advertisement
"Kami telah mengirim tim untuk menindaklanjuti temuan tersebut. Saat ini tim sudah berangkat ke wilayah tersebut dan kami berharap doa dari rekan-rekan supaya pelaku bisa tertangkap," kata Charles kepada wartawan, Rabu (31/5/2023) malam.
Dia mengakui masih menerima laporan polisi terkait penipuan penjualan tiket Coldplay sampai malam ini. Tentunya, Subdit Siber akan mendalami masing-masing laporan.
"Apakah ada keterkaitan (satu sama lain). Yang jelas kami serius lakukan pendalaman terkait penipuan penjualan tiket konser Coldplay," ujar Charles.
Menurut dia, para pelaku diduga bekerja secara kelompok. Tak menutup kemungkinan, jumlahnya lebih dari satu orang.
"Belum bisa kami pastikan (jumlahnya) mungkin hasil temuan dilapangan akan kami sampaikan. Kita berharap bersama pelaku bisa kita amankan," jelas Charles.
Â
Banyak yang Jadi Korban Penipuan Tiket Konser Coldplay
Sebelumnya, polisi mendata jumlah korban penipuan pembelian tiket konser band asal Inggris, Coldplay. Ada beragam modus kejahatan yang dilakukan oleh kawanan pelaku penipuan.
Kanit 2 Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKP Charles Bagaisar akui, beberapa laporan polisi diterima Polda Metro Jaya. Modusnya pun bermacam-macam.
Charles menyebut, antara lain tawarkan jasa titip atau dikenal jastip untuk membeli tiket konser Coldplay, kemudian membeli tiket via media sosial.
"Ada juga penipuan dengan ngaku sebagai orang yang punya akses untuk penjualan tiket konser," ujar dia kepada wartawan, Rabu (31/5/2023) malam.
Charles menerangkan, jumlah korban berbanding lurus dengan laporan polisi (LP) di Polda Metro Jaya. Kerugian variatif kisaran Rp 10 juta, puluhan juta bahian sampai ada yang mencapai ratusan juta.
"Bisa dikatakan ada banyak. Kami masih dalami terkait dugaan pelaku yang sedang kami lakukan pengejaran," ujar dia.
Advertisement