Kadin Sumut Sebut Kinerja Ekonomi Pemko Medan Meningkat, Buktinya Inflasi Daerah Terkendali

Untuk melihat ukuran kinerja tersebut biasanya mengacu pada indikator makro yang meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi, government expenditure serta kebijakan pendukung lain yang menjadi acuan kinerja.

oleh stella maris diperbarui 05 Jul 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2023, 08:00 WIB
Pemkot Medan
Peran Pemko Medan dalam mendorong pembangunan di daerah juga cukup bagus karena ada perkembangan positif/Istimewa.

Liputan6.com, Medan Indikator makro ekonomi Pemko Medan terus meningkat dengan melihat kinerja yang sudah ditunjukkan tahun ke tahun. Demikian disampaikan Ketua Kadin Sumut Firsal Ferial Mutyara ketika ditanya wartawan terkait pandangannya dengan progres ekonomi Kota Medan setidak dalam tiga tahun terakhir.

Medan merupakan wilayah yang paling besar kapitalisasinya terhadap ekonomi Sumatera Utara. Firsal Ferial Mutyara mengatakan, untuk melihat ukuran kinerja tersebut biasanya mengacu pada indikator makro yang meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi, government expenditure serta kebijakan pendukung lain yang menjadi acuan kinerja.

"Kami harus akui Pemko Medan di bawah kepemimpinan Bobby Nasution mendorong kinerja perekonomian terus meningkat. Di awal kepemimpinan Bobby Nasution berada dalam situasi sulit. Bayangkan baru dilantik jadi wali kota tak berapa lama kemudian Indonesia dan seluruh wilayah dihantam pandemi Covid-19. Di zaman Bobby, pandemi ini terlewati dengan berbagai kebijakan. Strategi refocusing anggaran terus dilakukan untuk meredam perluasan pandemi yang mematikan ekonomi Kota Medan. Masa iya itu pun tidak dianggap sebagai prestasi," kata Firsal Mutyara, Selasa (4/7).

Pemkot Medan
Peran Pemko Medan dalam mendorong pembangunan di daerah juga cukup bagus karena ada perkembangan positif/Istimewa.

Memang, pandemi merupakan masalah nasional, tapi jika kepala daerah baik itu walikota, bupati dan gubernur tak punya political will menyelesaikannya ya tidak akan beres, kata Ketua Kadin Sumut itu.

"Strategi, refocusing, membuat instrumen prioritas, mendorong penyerapan anggaran pemko lebih besar dalam menangani pandemi sampai akhirnya kami secara perlahan bisa berbisnis lagi, ekonomi mulai jalan, itu juga bagian dari prestasi," katanya.

Firsal Mutyara lebih detail melihat banyak hal yang merefleksikan kondisi ekonomi Medan selama dipimpin Bobby Nasution.

"Coba kita lihat pertumbuhan ekonomi. Sepanjang pandemi, kami tumbuh minus. Di 2022 ekonomi Medan sudah tumbuh di level 4,71%. Besaran Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku Pemko Medan tahun 2022 mencapai Rp280,16 triliun. Ini arahnya sudah benar. Dan kalau kami lihat data BPS untuk pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini di Sumut mengalami kontraksi 0,45%. Kami harapkan itu tidak berpengaruh ke Kota Medan," kata Firsal. 

Pemkot Medan
Wali Kota Medan Bobby Nasution/Istimewa.

Langkah lain yang patut diapresiasi dari sisi ekonomi, kata Firsal Ferial Mutyara, soal kebijakan Pemko Medan mengendalikan inflasi. Menurutnya Pemko merancang jaminan ketersediaan kebutuhan pokok di Medan melalui jalur distribusi, agar dapat bertindak cepat dengan melakukan kerjasama antar daerah (KAD). 

"Itu ada daerah-daerah sentra penghasil komoditas utama sudah kerja sama. Sehingga tidak ada kendala di jalur distribusi, untuk menjaga jangan sampai harga kebutuhan di Medan mengalami kenaikan. Tingkat inflasi Kota Medan di April 2023 misalnya minus 0,20%. Ini cukup baik. Artinya runut apa yang dikerjakan dan apa yang dihasilkan," kata Firsal. 

Peran Pemko Medan dalam mendorong pembangunan di daerah ini juga cukup bagus karena ada perkembangan positif. Untuk melihat hal tersebut, lanjut Firsal, dapat dilakukan dengan government expenditure atau pengeluaran pemerintah (APBD) yang sudah mencapai Rp7,8 triliun yang meningkat dari tahun ke tahun.

Pemkot Medan
Peran Pemko Medan dalam mendorong pembangunan di daerah juga cukup bagus karena ada perkembangan positif/Istimewa.

"Ruang fiskal yang disediakan Pemko dengan anggaran sebesar itu diharapkan makin mempercepat proses pembangunan daerah ini. Alokasi APBD yang tepat sasaran akan turut mengurangi jumlah penduduk miskin dan pengangguran di Medan. Di satu sisi pendapatan perkapita penduduk meningkat, kemudian di sisi lain angka kemiskinan dan pengangguran terus menurun," kata Firsal. 

Jadi tidak terlalu tepat jika mengatakan wali kota Medan tak berprestasi. Itu karena banyak indikator ekonomi terus mengalami perbaikan. Bahkan, lanjut Firsal, wajah Kota Medan pun sudah banyak berubah. Pembangunan infrastruktur misalnya seperti perbaikan jalan di berbagai lokasi terus dilakukan. 

Belum lagi Medan menjadi kota yang ramah bagi pejalan kaki serta revitalisasi berbagai area hijau yang membuat wilayah ini jadi lebih baik. 

"Kalaupun kita lihat ada hal-hal yang belum sempurna tinggal menunggu waktu untuk diperbaiki. Kolaborasi Pemko Medan dengan berbagai pihak saya lihat malah mendorong kota ini tumbuh lebih cepat. Bahkan wali kota Medan ini juga mau mendengar aspirasi warga dan mendatanginya langsung, itu menunjukkan kalau Bobby Nasution merupakan sosok yang mau mendengar," ujarnya. 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya