Liputan6.com, Jakarta 52 unit rumah susun sewa (rusunawa) disiapkan untuk warga yang tinggal di bawah kolong Tol Angke, Jakarta Barat. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyediakan puluhan unit rusunawa itu, usai ada permintaan dari Pemkot Jakbar.
"Pihak Wali Kota Jakarta Barat sudah berkoordinasi dengan kita. Kami diminta menyediakan 52 unit rusun," kata Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Retno Sulistiyaningrum dalam rapat kerja dengan Komisi D DPRD DKI, Selasa (11/7/2023).
Baca Juga
Retno menambahkan, Pemkot Jakarta Barat telah mendata warga yang berhak untuk mendapatkan rusunawa itu.Â
Advertisement
Unit yang disediakan tersebar di Rusunawa Penjaringan Jakarta Utara dan Tipar Cakung Jakarta Timur.
Namun, dia tidak menyebut kapan warga dipindahkan ke rusunawa. Begitu juga dengan harga sewanya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Jakarta Barat Hendra Hidayat mengatakan, pihaknya akan memanusiawikan warga yang tinggal di bawah kolong Tol Angke, Jakarta Barat. Oleh karena itu, pemerintah kota akan memindahkan mereka ke rusun.
"Intinya pemerintah akan memanusiawikan mereka. Memberikan kehidupan mereka supaya lebih baik dan bisa tinggal lebih wajar," kata Hendra di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis 22Â Juni 2023.
Meski demikian, rusun tersebut diprioritaskan bagi mereka yang memiliki KTP DKI Jakarta. Sedangkan, untuk yang memiliki KTP non-DKI akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Dinas Sosial.
"Nanti kita pilah, kita pilah. Tentunya prioritas yang (KTP) DKI," tambah Hendra.
Â
Viral
Sebelumnya, Kelurahan Jelambar, Jakarta Barat, melakukan pendataan pada ratusan warga di permukiman ilegal kolong Tol Angke. Ternyata, penghuni kolong tol itu didominasi warga ber-KTP DKI Jakarta.
"Sejauh ini kita baru melakukan pendataan saja terhadap warga. Data terakhir ada 83 KK yang tinggal di sana," ujar Lurah Jelambar, Danur Sasono saat dihubungi, Kamis (22/6/2023).
"Ada 52 KK di antaranya warga DKI Jakarta (ber-KTP Jakarta)," sambungnya.
Dari 52 KK warga Jakarta yang telah disebutkan di antaranya, dari wilayah Jelambar Baru, Angke, Jembatan Besi, Kalideres, dan Tambora. Dari 88 KK yang tersebar itu bertempat tidak jauh dari permukiman ilegal yang ada di kolong Tol Angke.
31 KK Pendatang
Selain itu, sebanyak 31 KK adalah warga pendatang yang berasal dari berbagai daerah. Mereka berasal dari Ciamis, Tegal, Tangerang banten, Sukabumi.
Danur menyatakan, pihaknya saat ini mengaku belum menentukan langkah selanjutnya meskipun telah melakukan pendataan terhadap warga yang tinggal di lahan milik Jasa Marga itu. Akan relokasi menuju hunian yang lebih layak seperti rumah susun (rusun) atau ada langkah lainnya.
Selain hunian warga, juga terdapat sebuah sekolah TK dan SD di tengah-tengah hunian warga kolong tol. Sekolah itu satu-satunya tempat mengenyam pendidikan bagi warga kolong tol.
Danur juga mengaku belum mengetahui nasib sekolah tersebut yang terancam dibongkar.
"Itu (soal sekolah) juga kita belum tahu. Kita ditugaskan untuk melakukan pendataan saja kepada warga yang tinggal di sana," kata Danur.
Â
Reporter: Lydia
Sumber: Merdeka
Advertisement